Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Xenia Diberi Santunan

Kompas.com - 25/01/2012, 03:13 WIB

Dini Ardiani, istri Firmansyah yang merupakan salah seorang korban meninggal, tengah hamil tujuh bulan. Mereka menikah 21 Mei 2011 dan kini menanti anak pertama mereka. Uang santunan itu bakal digunakan untuk membiayai persalinannya kelak dan mengasuh anak. Sejak menikah Dini tidak bekerja lagi.

”Suami saya dulu bekerja sebagai pesuruh kantor. Pendapatan keluarga hanya berasal dari dia. Sekarang tidak ada lagi sumber pendapatan,” ucapnya.

Dirawat di ICU

Teguh Hadi Pramono, suami Siti, mengatakan, istrinya dioperasi hari Senin pagi. Setelah operasi selesai, Siti masih dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) RSPAD Gatot Soebroto.

Sejumlah selang masih terhubung ke tubuh Siti. Namun, beberapa kali Siti sadar dan sempat berkomunikasi dengan Teguh. ”Kondisi istri saya sudah makin membaik. Namun, saya belum tahu kapan dia bisa dipindahkan ke ruang perawatan,” ujar Teguh yang terus mendampingi istrinya.

Pasangan suami-istri ini juga kehilangan anak mereka, Yusuf Sigit Prasetyo (2,5), dalam kecelakaan tersebut. Yusuf merupakan satu dari sembilan korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Selain Siti, dua korban kecelakaan masih dirawat di Paviliun Anak RSPAD, yakni Keni Perdana Sakti (8) dan Indra Gunawan (13).

Keni adalah keponakan Teguh. Ketika kejadian, rombongan keluarga Teguh ini sedang berjalan menuju Monas. Teguh mengatakan, saat kejadian dia tengah menggandeng keponakannya itu. ”Tiba-tiba ada orang yang terlempar dan mengenai saya. Saya sempat tidak sadar beberapa saat. Begitu sadar, keadaan sudah kacau,” ujarnya.

Teguh sempat dirawat setelah kejadian itu karena tangannya terkilir dan memar di sejumlah bagian tubuh. Namun, dia lantas bisa dirawat jalan karena lukanya tidak serius.

Sedangkan Keni yang masih dirawat sering mengeluh pusing di kepala terutama ketika menoleh. Selain itu, bocah yang duduk di kelas II SD itu juga mengalami shock.

Sedangkan Indra adalah salah seorang dari rombongan remaja yang tinggal di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Saat kejadian, rombongan ini tengah berjalan kaki pulang, seusai bermain futsal di Monas.

Aryati, ibunda Indra, mengatakan, anaknya masih sering menangis menahan sakit di bagian kepala. ”Sering kali dia bangun tidur dan berteriak-teriak karena sakit. Setelah diberi obat, dia bisa tidur lagi. Tapi, kalau bangun, rasa sakit itu muncul lagi,” ujarnya, kemarin.

Keluarga korban berharap pelaku mendapatkan hukuman setinggi-tingginya karena tindakan pelaku telah menghilangkan banyak nyawa. (ART/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com