Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prijanto Ingin Publik Tahu Alasannya Mundur

Kompas.com - 25/01/2012, 16:54 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, merasa kecewa dengan batalnya rapat paripurna DPRD pada Rabu (25/1/2012) untuk membahas pengunduran dirinya. Pembatalan rapat ini dikarenakan jumlah anggota dewan yang hadir hanya 48 orang sehingga tidak memenuhi kuorum. Semestinya rapat ini dihadiri minimal 71 orang anggota dewan.

"Dibilang kecewa, ya, karena saya merasa ini harus segera diselesaikan agar semua clean and clear," kata Prijanto ketika dijumpai di Balaikota Jakarta, Rabu siang.

Ia bahkan sudah menyiapkan pidato untuk rapat paripurna yang semestinya digelar pada pukul 13.00 WIB. Isi pidato tersebut ditujukan untuk anggota Dewan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan masyarakat yang telah memberikan dukungan kepadanya. "Menurut aturan dari Kemendagri, kan, rapat tadi seharusnya terbuka dan saya boleh mengemukakan alasan. Saya juga sudah siapkan pidato," ujar Prijanto.

Prijanto secara mengejutkan menyatakan mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada akhir Desember tahun lalu. Karena terkesan mendadak, ia merasa ada tanggung jawab untuk menjelaskan alasan pengunduran dirinya kepada publik melalui rapat paripurna DPRD yang sudah tertunda berkali-kali sejak awal Januari 2012.

"Kalau hanya dibacakan saja, publik tidak akan jelas dan paham. Jadi biarkan saya menjelaskan sendiri sekaligus minta maaf kepada masyarakat," ujarnya.

Ia pun membandingkan dengan proses pengunduran diri Wakil Bupati Garut Dicky Chandra. Saat itu, Dicky mendapat hak untuk mengungkapkan alasan pengunduran dirinya di depan publik sehingga tidak ada yang ditutupi dari langkah keputusan mundurnya tersebut. "Kenapa saya tidak bisa menjelaskan? Jakarta dan Garut masih sama-sama Indonesia, kan," pungkasnya.

Walau tidak bisa mengungkapkan alasan pengunduran dirinya di depan Dewan, akhirnya Prijanto memberikan buku berjudul Kenapa Saya Mundur dari Wagub DKI Jakarta kepada wartawan dan sejumlah pendukungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com