Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diperkosa karena Malu Ketahuan Keluarga

Kompas.com - 29/01/2012, 15:30 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terbongkar sudah laporan palsu yang dilakukan JM (18), mahasiswi sekolah kebidanan, soal kasus pemerkosaan yang dilaporkannya ke Polres Metro Jakarta Selatan. JM akhirnya mengaku dirinya berbohong lantaran malu ketahuan keluarga telah melakukan hubungan badan dengan Su.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi wartawan, Minggu (29/1/2012). "Alasan dia berbohong ini untuk apa, sementara takut terhadap kelurga karena telah melakukan hubungan badan," ujarnya.

Karena kebingungan mencari alasan, JM kemudian merekayasa cerita seolah-olah diperkosa lima pria tak dikenal saat menunggu angkutan umum. Kendati demikian, kata Rikwanto, kondisi psikis JM yang tak stabil bukanlah dibuat-buat. "Korban depresi awalnya kami duga karena diperkosa, tetapi ternyata setelah diperiksa lagi depresinya karena telah membuat laporan palsu," tutur Rikwanto.

Saat ini, JM juga sudah dikembalikan ke orangtuanya yang datang dari Dumai, Riau. Ia sempat dirawat selama beberapa hari di RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, karena depresi.

Mahasiswi sekolah tinggi kebidanan di Jakarta Selatan itu melaporkan telah diperkosa lima pria tak dikenal di dekat Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2012) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, korban hendak pergi ke rumah saudaranya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam laporannya, korban mengaku diperkosa secara bergiliran oleh lima pria dalam kondisi setengah sadar akibat dipukul pelaku di bagian belakang kepala. Seusai diperkosa, korban dibuang di dekat rel Kebayoran Lama. Korban yang baru sadarkan diri pada Sabtu (21/1/2012) pun syok dan langsung kembali pulang ke kediamannya.

Pada Sabtu malam, ia melaporkan peristiwa ini ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa laporan itu adalah bohong belaka. Kecurigaan polisi sebenarnya sudah muncul sejak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilaporkan di pinggir rel kereta api Kebayoran Lama.

"Kami cek TKP, berulang kali ditanyakan di mana tempat dipukul dan tempat diperkosanya, yang bersangkutan tidak bisa menunjukkannya," kata Rikwanto.

Selain itu, antara lokasi kejadian dan pos polisi sebenarnya berdekatan, tetapi korban tidak langsung melapor saat itu juga. "Hingga kami jemput Su (terduga pelaku) baru mulai jelas keterangannya bahwasannya dia (JM) tidak diperkosa, tetapi hubungan atas dasar suka sama suka dengan Su," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com