Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosaan Palsu Berawal dari Perkenalan Singkat

Kompas.com - 29/01/2012, 16:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan palsu mengenai kasus perkosaan yang menimpa JM (18), mahasiswi sekolah tinggi kebidanan di Jakarta, berawal dari perkenalan singkat antara dirinya dengan teman kenalannya. Perkenalan itu kemudian berujung pada hubungan intim kedua orang tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, laporan JM soal dirinya menjadi korban perkosaan oleh lima orang tak dikenal di pinggir rel kereta api Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sama sekali tidak benar. JM merekayasa kejadian itu karena malu terhadap keluarganya setelah berhubungan badan dengan Su (23).

Perkenalan antara JM dan Su ini sebenarnya baru terjadi dua hari sebelum keduanya bertemu dan melakukan kencan. Mereka bertemu setelah ada salah satu teman JM yang juga teman Su memberitahukan ada teman satu kampung.

"Akhirnya coba dihubungi. Pertemuan itu cepat akrab dan sampai malam, kemudian kemalaman (JM) takut pulang ke kos. Dia mampir ke rumah kos salah satu rekannya, di situlah terjadi hubungan badan," kata Rikwanto saat dihubungi wartawan, Minggu (29/1/2012).

Terkait kelanjutan pemeriksaan terhadap Su, ungkap Rikwanto, polisi hingga saat ini belum bisa menjerat Su dengan pasal pidana karena tidak ada yang dilanggarnya. "Su sampai sekarang statusnya juga sebagai saksi. Dia juga tidak ditahan karena sebagai saksi," papar Rikwanto.

Setelah menerima laporan dari JM, polisi menemukan banyak kejanggalan dalam kasus tersebut. Kecurigaan itu muncul sejak polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilaporkan di pinggir rel kereta api Kebayoran Lama. "Kami cek TKP, berulang kali ditanyakan di mana tempat dipukul dan tempat diperkosanya, yang bersangkutan tidak bisa menunjukkannya," kata Rikwanto.

Selain itu, antara lokasi kejadian dengan pos polisi sebenarnya berdekatan namun korban tidak langsung melapor saat itu juga. Polisi kemudian mengamankan Su dan memeriksanya. Kepada polisi, Su mengaku melakukan hubungan badan dengan JM atas dasar suka sama suka di rumah indekos D, teman JM, bukan di pinggir rel seperti dilaporkan JM kepada Polres Metro Jakarta Selatan.

Setelah hubungan itu, JM meminta Su tidak menceritakan perbuatan itu ke siapapun karena polisi sedang mencari Su. Akhirnya, JM angkat bicara juga. Ia pun mengaku telah berbohong dihadapan penyidik. "Di pemeriksaan terakhir, JM akhirnya mengaku kalau dia sudah berbohong karena semua pernyataannya tidak benar," ujar Rikwanto.

Pada saat melapor, JM mengaku diperkosa lima pria tak dikenal di dekat pasar Kebayoran Lama pada Jumat (20/1/2012) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, korban hendak pergi ke rumah saudaranya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Korban diperkosa secara bergiliran oleh lima pria itu dalam kondisi setengah sadar akibat dipukul pelaku di bagian belakang kepala.

Seusai diperkosa, korban dibuang di dekat rel Kebayoran Lama. Korban yang baru sadarkan diri pada Sabtu (21/1/2012) pun syok dan langsung kembali pulang ke kediamannya. Pada Sabtu malam, peristiwa ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa laporan itu adalah bohong belaka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com