Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Penanganan Banjir Diprediksi Gusur 1.109 KK

Kompas.com - 30/01/2012, 15:02 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai imbas dari Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta atau Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUMFP), sebanyak 1.109 Kepala Keluarga akan direlokasi oleh Pemerintah Provinsi DKI. Relokasi penduduk ini akan terjadi di enam dari 15 lokasi proyek penanganan banjir Jakarta ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI yang dulunya sempat menjabat sebagai Kepala Biro Sarana dan Prasarana DKI, Andi Baso, mengatakan, aturan untuk merelokasi penduduk ini akan dilakukan dengan diskusi dan sosialisasi terlebih dahulu. Adapun enam wilayah yang terkena imbas adalah Sunter Hulu, Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelakeng, Kali Krukut Cideng, Kanal Banjir Barat (BKB), Sunter utara, dan Kali Sentiong Sunter.

"Jadi aturan yang ada ini berpegang dengan panduan yang disepakati oleh bank dunia," kata Andi saat jumpa pers di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/1/2012).

Proses permukiman kembali penduduk yang terkena relokasi ini dilakukan dengan mengikuti Kerangka Kebijakan Pemukiman Kembali dari Pemprov DKI yang telah memenuhi standar internasional. Sehingga penduduk tidak perlu khawatir, karena akan diberikan akses perumahan yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Sebelum proyek berjalan ada kesepakatan bersama. Sudah disiapkan juga konsultan dan tim pendamping dari Pekerjaan Umum untuk melakukan relokasi," ujar Andi.

Dia menuturkan,  penduduk ini akan mendapat penggantian yang sesuai. Jika penduduk tersebut hanya memiliki aset bangunan saja dan lahan merupakan milik Pemprov DKI maka hanya diganti asetnya saja. Jika penduduk tersebut memiliki aset bangunan dan lahan sekaligus maka diganti keduanya.

"Jadi nanti diverifikasi dulu bersama wali kota, lurah, camat bersama tim independen, jumlah penduduknya. Bisa kurang dan bisa lebih dari 1.109. Yang pasti setelah cut off date, sudah tidak bisa berubah lagi," jelasnya.

Sehingga jika ada penduduk yang mengajukan setelah cut off date maka tidak akan diberi hak untuk relokasi. Lokasi relokasi yang ditawarkan berada di rumah susun Marunda, waduk Pluit dan rumah susun Muara Angke. Pihaknya juga akan memantau warga yang pindah ke lokasi baru. Untuk masalah sosial ekonomi akan diupayakan agar dipertahankan seperti di lokasi yang dahulu. Kemudian akses sekolah anak-anak dan pekerjaan penduduk akan dibantu sesuai dengan peraturan yang ada.

Jika penduduk tersebut memilih untuk kembali ke kampung halaman, maka pihaknya juga akan menyediakan transportasinya. JUFMP ini merupakan proyek mitigasi banjir darurat Jakarta. Proyek ini akan merehabilitasi beberapa bagian dari sejumlah jalan air utama di Jakarta.

Sekitar 67,5 km dari 11 bagian kanal utama dan 65 hektar dari empat waduk akan dikeruk untuk mengembalikan kapasitas operasinya. Selain itu, 42 km tanggul juga akan diperbaiki atau diganti. Kemudian sekitar 3,4 juta ton kubik meter sedimen dan 95.000 kubik meter limbah padat akan dikeruk dari jalan air dan waduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com