Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Perkosaan Palsu, JM dan SU Akan Dinikahkan

Kompas.com - 30/01/2012, 17:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — JM (18), mahasiswi kebidanan yang sebelumnya mengaku diperkosa lima pria tak dikenal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, akhirnya mengaku bahwa dirinya berbohong dan membuat laporan palsu karena malu sempat berhubungan badan dengan SU. SU pun mengakui bahwa hubungan badan yang dilakukan atas dasar suka sama suka.

Aib hubungan tanpa status resmi keduanya sudah telanjur terbongkar ke publik. Alhasil, pihak keluarga berencana mencabut laporan perkosaan JM sebelumnya dan segera menikahkan SU dan JM.

"Laporan awal JM rencananya segera dicabut oleh keluarga, dan keluarga berencana menikahkan JM sama SU dalam waktu dekat," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Irawan, Senin (30/1/2012), saat dihubungi wartawan.

Dengan terbongkarnya kebohongan itu, kata Budi, JM bukan lagi tanggung jawab polisi. Bahkan, kini polisi berbalik mencari pasal yang bisa dijerat kepada JM karena telah membuat laporan palsu. "Kami masih mencari pasal mana yang bisa menjerat balik terkait dengan palsu tidaknya laporan dia (JM)," kata Budi.

Untuk menjerat JM dengan pasal laporan palsu, tambahnya, harus ada pihak yang dirugikan melaporkan hal itu. "Kami mengamankan SU dalam kasus ini. Awalnya dia diduga pelaku sebelum kebohongan itu terbongkar. JM bisa saja dikenakan pasal laporan palsu kalau SU merasa dirugikan," tandasnya.

Sebelumnya, JM (18), seorang mahasiswi sekolah tinggi kebidanan, dilaporkan diperkosa lima pria tak dikenal di dekat pasar Kebayoran Lama pada Jumat (20/1/2012) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, korban hendak pergi ke rumah saudaranya di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Korban diperkosa secara bergiliran oleh lima pria itu dalam kondisi setengah sadar akibat dipukul pelaku di bagian belakang kepala.

Seusai diperkosa, korban dibuang di dekat rel Kebayoran Lama. Korban yang baru sadarkan diri pada Sabtu (21/1/2012) pun syok dan langsung kembali pulang ke kediamannya. Pada Sabtu malam, peristiwa ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, polisi akhirnya menyimpulkan bahwa laporan itu adalah bohong belaka.

Kecurigaan polisi sebenarnya sudah muncul sejak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilaporkan di pinggir rel kereta api Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban saat itu tidak mampu menunjukkan TKP pastinya. Selain itu, antara lokasi kejadian dan pos polisi sebenarnya berdekatan, tetapi korban tidak langsung melapor saat itu juga. Polisi juga menemukan adanya pesan singkat dari JM ke SU supaya SU tidak lagi menghubunginya karena ia sudah melapor ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com