Mexico City, Rabu
Poire mengatakan, kejahatan-kejahatan yang didakwakan dalam kasus ini sangat tercela. Dia menambahkan, sekelompok tentara itu diadili oleh sebuah pengadilan militer.
Rincian mengenai teror yang dilakukan Jenderal Manuel Moreno Avina dan anak buahnya di kota yang terletak di seberang perbatasan dengan Presidio, Texas, Amerika Serikat, itu pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Reforma. Koran tersebut menurunkan sebagian kesaksian para serdadu itu.
Reforma
Menurut surat kabar itu, pihak kejaksaan mengatakan, sedikitnya 10 penduduk sipil tewas oleh tentara atau oleh pembunuh bayaran atas perintah Moreno pada tahun 2008 dan 2009.
Sedikitnya tiga dari yang tewas disebutkan sebagai tersangka dalam tahanan tentara. Salah satunya adalah seorang pria berusia 20-an tahun yang ditahan pada Juli 2008. Dia dibawa ke garnisun militer dan mendapat sengatan listrik sampai tewas karena serangan jantung. Jenazahnya dibawa ke sebuah pertanian, disiram solar dan dibakar.
Surat kabar itu juga menulis, tujuh orang lain dibunuh atas perintah Moreno oleh dua pembunuh bayaran yang bekerja bagi La Linea, geng pembunuh dan polisi korup yang bertindak sebagai tukang pukul Kartel Juarez.
Di antara korban ada seorang sekretaris dari kantor kejaksaan federal di Ojinaga, seorang polisi negara bagian, seorang polisi setempat yang menghentikan Moreno karena ngebut dan mengemudi dalam keadaan mabuk, dan seorang pengusaha yang mengajukan keluhan pada kejaksaan federal dan pejabat hak asasi manusia setelah tentara menggerebek rumahnya dan mencuri uangnya.
Para serdadu itu juga dikabarkan memberi kesaksian bahwa Moreno sering mengambil mobil-mobil yang disita dalam razia legal dan ilegal, dan mengecat kendaraan itu dengan warna hijau militer.
Poire mengatakan, jenderal itu dan serdadu-serdadu lain diadili di sebuah pengadilan militer di Negara Bagian Sinaloa, dan semua ditahan di sebuah penjara militer di Negara Bagian Jalisco.
Para penyidik militer pertama kali mengetahui mengenai kejahatan para serdadu itu pada Agustus 2009 karena sebuah laporan anonim bahwa mereka bekerja sama dengan sebuah kelompok kriminal, kata pejabat Departemen Pertahanan kepada Reforma.