Depok, Kompas
Penilaian ini disampaikan Tri Yunis Miko Wahyono, pengajar di Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia, Kamis (9/2), di Depok. ”Saya yakin ini dari virus yang sudah lama ada di sekitar Jakarta. Sebab, serangan flu singapura pernah terjadi tahun 1970-an. Namun, virus ini mulai terkenal luas di Indonesia tahun 2000-an,” kata Miko.
Serangan flu singapura akrab di kalangan warga setelah terjadi wabah di Malaysia, Singapura, Taiwan, dan China pada era 1990 sampai 2000-an. Di negara-negara tersebut, serangan virus menyebabkan kematian sejumlah warga. Namun, di Indonesia virus ini belum dianggap membahayakan karena belum ada kasus kematian akibat flu ini.
Di sisi lain, serangan flu singapura jarang terjadi sehingga pemantauan terhadap perkembangan flu singapura menjadi lemah. ”Penanganan kasus juga kurang maksimal. Akibatnya, virus kembali merebak pada saat kondisi memungkinkan,” kata Miko.
Hal yang perlu dilakukan saat ini adalah memutus rantai penularan. Caranya, mengisolasi korban penderita flu singapura. ”Isolasi dengan memisahkan semua peralatan pribadi penderita sehingga mempersempit potensi penularannya,” kata Miko.
Hingga Kamis sore, penderita flu singapura bertambah empat orang. Penderita baru muncul di Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari. Sejak Januari hingga kemarin, total penderita di Kecamatan Bojongsari sebanyak 26 orang. Bojongsari merupakan wilayah di bagian barat Kota Depok. Data tersebut belum termasuk penderita di wilayah kecamatan lain sebab dinas kesehatan belum memiliki data semua penderita flu singapura di seluruh Depok.
Seiring dengan itu, pendataan di tingkat kecamatan masih berlangsung dari rumah ke rumah. Camat Bojongsari Yudi Suparyadi, misalnya, Kamis siang, mendatangi beberapa rumah warga untuk melihat kondisi penderita sekaligus mendampingi pendataan.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Bojongsari Nur Afiah menginformasikan, Jumat ini akan digelar penyuluhan oleh tim medis dari dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan.
Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il meminta kader agar siaga di Depok untuk bergerak.