Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korlap Dipukul akibat Spanduk Kado Valentine Habib

Kompas.com - 15/02/2012, 16:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bhagapad Gita (22), koordinator aksi damai "Indonesia Tanpa FPI", mendapat bogem mentah saat menolong seorang pria tak dikenal yang terpeleset dalam aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta pada Selasa (14/2/2012) lalu. Bhagapad sama sekali tak tahu mengapa pria itu memukulnya.

Namun, setelah ditelusuri aparat kepolisian, pemukulan dilakukan oleh J (48) karena merasa gusar dengan bentangan spanduk peserta unjuk rasa yang bertuliskan "Kado Valentine untuk Habib Rizieq". J merupakan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Habib Rizieq.

"Dia memukul karena ada spanduk tulisannya kado valentine untuk Habib," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (15/2/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengatakan, meski aksi itu sudah direncanakan jauh-jauh hari, tetapi aksi penyerangan yang dilakukan J diduga hanya spontanitas. "Itu spontan yah kalau diamati dari olah tempat kejadian di lapangan," kata Rikwanto.

Selain J, polisi juga mengamankan tiga pria lainnya, yakni Ahmad Dahlan (24), Burhan (23), dan Syarifudin (44). Tiga lainnya juga simpatisan dan hadir saat aksi dilakukan. Soal peranannya, hingga kini masih didalami polisi. "Yang jelas, dia ada di situ," ucap Rikwanto.

Gerakan Indonesia Tanpa FPI ini bermula dari aksi penolakan masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Sabtu (11/2/2012). Di sana, sejumlah anggota FPI pusat dari Jakarta tak bisa turun di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, mereka akan melakukan pelantikan pengurus FPI Palangkaraya. Namun, sejumlah pihak yang mengatasnamakan warga menolak kedatangan mereka. Aksi tersebut berlangsung kurang lebih 2,5 jam.

Di Jakarta, gerakan "Indonesia Tanpa FPI" menggelar unjuk rasa, Selasa (14/2/2012), di Bundaran Hotel Indonesia. Ratusan orang melakukan aksi penolakan akan keberadaan FPI dan ormas lain yang dianggap meresahkan masyarakat. Unjuk rasa menentang kekerasan itu berakhir ricuh karena terjadi bentrok dengan sejumlah massa FPI yang datang ke lokasi unjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com