Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Emas Bajak Angkot Untuk Larikan Diri

Kompas.com - 24/02/2012, 16:38 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku perampokan emas di Pasar Ciputat siang ini membajak sebuah angkot untuk melarikan diri. Aksi di siang bolong ini hingga kini masih mengagetkan warga Ciputat yang berada di sekitar Pasar PD Jaya tersebut.

"Yang duanya nyetopin angkot trus naik ke angkot. Larinya ke arah Jombang," kata Aris, saksi mata yang ditemui di lokasi kejadian, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (24/2/2012).

Ia menuturkan, para perampok datang dengan empat sepeda motor yang diparkir agak jauh dari TKP. Saat selesai melancarkan aksinya, mereka kembali ke lokasi parkir dengan berjalan santai melewati kerumunan orang.

Perampok bersenjata itu sempat menghambur-hamburkan tembakan. "Waktu mau mutar balik, dua motor terjatuh. Dua orang itu sandera sopir angkot yang pas mau mutar di situ," lanjut pria yang berdagang sayur sekitar 5 meter dari TKP.

Keduanya lantas menyusul rekan-rekannya dengan menumpang angkot berwarna hijau jurusan Ciputat-BSD melintasi arah Jombang. Sementara, dua sepeda motor milik mereka ditinggalkan begitu saja.

Kedua motor itu saat ini telah diamankan aparat Polsek Ciputat ke kantor Polsek untuk dijadikan barang bukti. Sebelumnya, tujuh orang pria mendatangi kawasan Pasar Ciputat.

Mereka datang sambil menenteng senjata api jenis pistol. Enam di antaranya berjalan dengan memakai helm, sedangkan satu orang tanpa mengenakan helm. "Yang badannya paling kecil dan pendek yang gak pake helm," kata seorang pedagang wanita yang tak mau menyebutkan namanya.

Mereka memasuki deretan toko emas dari tiga arah. Setibanya di TKP mereka beberapa kali menembakan peluru ke arah atas. Tanpa perlawan, mereka menggasak emas dari empat toko dengan disaksikan puluhan pasang mata.

Empat toko tersebut adalah Toko Sinar abadi, Toko Subur Jaya, Toko Ciputat Jaya. Belum diketahui berapa nilai kerugian yang ditimbulkan. Santoso, pemilik Toko Mas Subur Jaya menyebut, kerugiannya tidak mencapai nilai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com