Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Kei Diperiksa untuk Ungkap Latar Pertemuan Ayung-John Kei

Kompas.com - 28/02/2012, 18:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Said Tetlageni Kei diperiksa penyidik Subdirektorat Umum Polda Metro Jaya pada Sabtu (25/2/2012) lalu. Kehadiran Said ini untuk menjadi saksi dalam kasus pembunuhan mantan bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), Tan Harry Tantono alias Ayung (45), yang melibatkan tokoh pemuda Maluku, John Kei.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, kesaksian Said ini diperlukan untuk membongkar latar pertemuan John dengan Ayung sesaat sebelum pembunuhan terjadi di Swiss-Belhotel.

"Dipanggil penyidik untuk sekadar masukan dalam kaitan dengan kasus di Swisbel, barang kali yang bersangkutan punya masukan tentang latar belakang pertemuan itu," ujarnya, Selasa (28/2/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto melanjutkan, Said dimintai keterangan juga untuk menggali sebab-sebab terjadinya pembunuhan itu. "Keterangan dia juga untuk melihat sebab terjadinya," tambah Rikwanto.

Sebelumnya, Said mengungkapkan bahwa dirinya mengaku kenal dengan sosok Ayung. Ayung bahkan disebutnya sebagai "bos". Motif pembunuhan Ayung pun diakui Said bisa jadi karena faktor sakit hati John Kei terhadap Ayung.

Adapun, sesaat sebelum pembunuhan terjadi, ada pertemuan antara Ayung dan John Kei pada tanggal 26 Januari 2012 malam di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat. John Kei saat itu datang bersama dengan kuasa hukum dan para anak buahnya.

Menurut kuasa hukum John Kei, Tofik Chandra, beberapa waktu lalu di RS Polri Soekanto, pertemuan itu hanya membahas soal perayaan Imlek yang dilakukan Ayung. Saat itu, Ayung juga sempat meminta tolong kepada John perihal masalah dalam usahanya. Menurut Chandra, hubungan antara Ayung dengan John Kei sudah seperti keluarga.

Hingga kini, polisi masih menelusuri motif lain di balik pembunuhan Ayung. Ayung ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 26 Januari 2012 lalu. Ayung tewas dengan 32 luka tusuk di bagian leher, perut, dan pinggang.

Tak lama setelah kejadian, tiga orang tersangka yakni Tuce Kei, Ancola Kei, dan Candra Kei, menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Kemudian, polisi membekuk lagi dua orang lainnya yakni Dani Res dan Kupra.

Terakhir, Polda Metro Jaya menangkap John Kei, tokoh pemuda asal Pulau Kei, Maluku, Jumat (17/2/2012) malam di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Polisi juga menghadiahi pimpinan kelompok Kei itu dengan timah panas di bagian kaki kanannya karena John hendak melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com