Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Ayung, John Kei, Said Kei, dan Ongen Sangaji

Kompas.com - 29/02/2012, 19:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Hubungan antara Ayung dengan Said ini pun berlanjut saat keduanya bebas. Said lalu dipekerjakan Ayung di perusahannya di Sanex. Namun, Said akhirnya dipindah ke perusahaan Ayung di Kalimantan.

Karena dikenal dekat dengan Ayung, Said pun sampai dipanggil polisi untuk bersaksi dalam kasus pembunuhan Ayung. Said diperiksa Polda Metro Jaya pada Sabtu (25/2/2012) lalu. Dalam keterangan singkatnya kepada media, Said mengakui bahwa ia kenal dengan Ayung. "Iya kenal. Dia (Ayung) adalah bos saya," aku Said saat itu.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kesaksian Said ini digunakan untuk melihat latar pertemuan Ayung dengan John di kamar 2701 Swiss-belhotel, Sawah Besar, sebelum pembunuhan terjadi. Carel pun membenarkan kedekatan Ayung ini.

"Said nempel terus, artinya ke mana Ayung pergi, Said mengawal. Sampai akhirnya Said menjaga pabrik. Ini semua berjalan dengan baik dan John Kei tahu," ucapnya.

Carel juga membantah adanya perseteruan antara John dan Said dalam merebut hati Ayung. "Ayung juga tidak mau membedakan," imbuhnya.

Ayung - Ongen Sangaji

Pada saat Ayung menjalani proses hukum di rutan Salemba, perusahaan Ayung sempat diserang kelompok tak dikenal tanggal 26 Januari 2007. Berdasarkan data yang dihimpun, saat itu massa yang dipimpin Amir Talaohu dan Mutaqin membawa surat tugas dari Ho Giok Kie alias Arifin untuk mengambil alih pabrik.

Kasus ini akhirnya dilaporkan ke Polres Tangerang keesokan harinya. Kasus ini akhirnya diputus oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 4 Agustus 2008 yang menghukum Mutaqin dan Amir dengan pidana 3 bulan, sedangkan Arifin terbukti tidak terlibat dalam kasus itu.

Pada saat proses penyerangan itu terjadi, pimpinan kelompok-kelompok Maluku seperti John Kei, Said Kei, dan Ongen Sangaji sempat berkumpul untuk membuat perdamaian. Terkait hal ini, Carel membenarkan. Dikatakannya, ia sebagai kuasa hukum Ayung turut terlibat dalam perundingan itu.

"Di situlah mereka kenal semuanya. Ayung kenal John Kei, kemudian Ayung kenal Ongen kemudian Ayung masuk Salemba kenal Said. Kemudian tiga orang ini mereka saling kontak, ternyata mereka saling kenal. Hubungan baik ini terus dilakukan sampai Ayung keluar penjara," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ayung ditemukan tewas bersimbah darah di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada tanggal 26 Januari 2012 lalu. Ayung tewas dengan 32 luka tusuk di bagian leher, perut dan pinggang.

Tak lama setelah kejadian, tiga orang tersangka yakni Tuce Kei, Ancola Kei, Candra Kei, menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Kemudian, polisi membekuk lagi dua orang lainnya yakni Dani Res dan Kupra.

Terakhir, polisi membekuk John Kei yang diduga menginstruksikan pembunuhan itu. Pembunuhan ini diduga terkait penagihan jasa honor debt collector anak buah John Kei yang digunakan Ayung. Nilai fee itu mencapai Rp 600 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com