Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Meluap, Puluhan Rumah Terendam

Kompas.com - 02/03/2012, 04:57 WIB

jakarta, kompas - Akibat luapan Kali Pesanggrahan, puluhan rumah warga di RT 04 RW 05 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terendam air setinggi 30-60 sentimeter, Kamis (1/3). Ruas Jalan Pos Pengumben Lama yang melintasi sungai tersebut juga tak lepas dari genangan.

Menurut penuturan warga, air sungai mulai meluap dan masuk ke permukiman sekitar pukul 05.00. ”Sudah sering (meluap). Seminggu yang lalu, sungai meluap juga. Baru surut dua hari, sekarang sudah banjir lagi,” ujar Dudu (40), warga setempat.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Rabu malam hingga Kamis pagi membuat permukaan air sungai naik dengan cepat. Genangan bertambah tinggi saat Kamis siang hujan deras kembali turun.

Rumah-rumah warga berdiri tepat di pinggir Kali Pesanggrahan. Tidak ada jarak antara sungai dan bangunan. Lebar sungai pun tak lebih dari 3 meter. Air berwarna kecoklatan terlihat mengalir deras. Saluran air di tepi Jalan Pos Pengumben Lama tak sanggup lagi menampung luapan air sehingga ruas jalan ikut terendam.

Dudu berdiri di mulut jalan dan memperingatkan para pengendara sepeda motor yang hendak melintas agar mengambil jalan memutar karena genangan di Jalan Pos Pengumben Lama terlalu tinggi. Mobil-mobil pun harus ekstra pelan saat melintas karena genangan setinggi ban mobil.

Di dalam rumah yang terendam air, warga tidak bisa beraktivitas. ”Saya jadi tidak bisa memasak,” tutur Dede Rina (32), ibu rumah tangga.

Enggan mengungsi

Beberapa warga terlihat berdiri di depan rumah sambil bercakap-cakap. Air setinggi lutut sudah masuk ke dalam rumah. Mereka hanya bisa menunggu air surut untuk bisa membersihkan rumah dan melakukan aktivitas lain.

Sehari sebelumnya, pihak Kelurahan Sukabumi Selatan memberikan bantuan berupa mi instan bagi warga. ”Sayangnya, mi instan juga tidak bisa dimasak karena tempat untuk memasaknya terendam air,” kata Dede.

Kendati demikian, warga mengatakan enggan mengungsi ke tempat lain. Mereka hanya berharap banjir tahun ini tidak seperti banjir tahun 2007. Ketika itu, rumah-rumah di permukiman tersebut terendam hingga ke atap rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com