Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Penyerang RSPAD Pengendali Narkoba di Kampung Ambon

Kompas.com - 05/03/2012, 10:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski menjadi satu-satunya wanita, Renny Tupessy, tersangka kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar. Renny meneruskan jejak kakaknya, Edo Tupessy, sebagai salah satu pengendali peredaran narkoba di Kampung Ambon, Jakarta Barat.

Hal ini diungkapkan Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, Minggu (4/3/2012), di Mapolrestro Jakarta Pusat. "Dia (Renny) dan suaminya (Onchu) juga bekerja sebagai bandar narkoba di Kampung Ambon. Mereka pengendali di wilayah itu," kata Yoyol.

Semua pemuda di wilayah itu, papar Yoyol, tunduk pada perintah Renny. Mereka diminta tutup mulut soal peredaran narkoba di wilayah itu, kendati sudah menjadi rahasia umum, Kampung Ambon menjadi sarang peredaran barang haram itu. Alhasil, setiap kali polisi melakukan penggerebekan, hasilnya kerap nihil karena warga di sana juga sangat tertutup dan melindungi bisnis itu.

Menurut Yoyol, jika ada yang berani berurusan dengan Renny, maka orang itu bisa saja langsung berurusan dengan puluhan anak buahnya yang setia. "Kalau orang macam-macam sama dia (Renny) orang itu bisa dihabisi anak buahnya yang lain. Dia (Renny) pentolan di kawasan itu," paparnya.

Meski dikenal sebagai bandar narkoba, Renny belum pernah kena jerat hukum sekali pun. Polisi juga tidak menemukan adanya barang bukti narkoba di rumahnya di Kampung Ambon. "Dari barang bukti kasus RSPAD ini kami hanya temukan puluhan bong (alat hisap sabu). Narkobanya belum ketemu," papar Yoyol.

Renny ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan sembilan orang lainnya yakni Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, Onchu, dan R. Sedangkan, tiga orang lainnya masih diburu.

Mereka ditetapkan sebagai tersangka lantaran terlibat dalam kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto pada Kamis (24/2/2012) dini hari. Dua orang tewas dalam peristiwa itu, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka bacok. Motif penyerangan ini adalah penagihan utang piutang narkoba senilai Rp 280 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com