Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelaki Tunanetra, Puluhan Tahun Hidup di Kandang

Kompas.com - 06/03/2012, 08:28 WIB
Abdul Haq

Penulis

WAJO, KOMPAS.com — Seorang pria tunanetra di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, hidup sebatangkara di dalam kandang berukuran 3 x 3 meter. Untuk bertahan hidup, Nurung (51)–demikian ia biasa dipanggil, hanya bisa beternak ayam milik warga, tanpa upah dan hanya bagi hasil. Ditemui pada Selasa (6/3/2012) di kandang ayam tempat dia hidup, Nurung sedang menjalani rutinitas bersama ayam-ayamnya.

Warga Dusun Pattiromusu, Desa Wecudai, Kecamatan Pammana, ini telah mengalami kebutaan sejak masih anak balita.  Nurung bercerita, peristiwa tragis itu merupakan dampak penyakit cacar yang dideritanya saat berusia 5 tahun. Dua tahun sebelum itu, orangtuanya telah meninggal. Nurung yang sudah tunanetra lalu dibesarkan oleh pamannya. Namun sayang, pamannya pun meninggal saat Nurung masih berumur 16 tahun. Nurung menceritakan kisah hidupnya sambil meneteskan air mata.

Sejak saat itulah, Nurung hidup sebatangkara di tengah kondisi yang serba sulit. Meski demikian, Nurung tak pernah patah semangat. Kandang ayam pemberian warga digunakannya sebagai tempat tinggal, dan juga untuk memelihara ayam milik warga. Tentunya hal ini tidaklah mencukupi, pasalnya butuh waktu berbulan bulan hingga ayam peliharaannya ini berproduksi hingga mendapatkan bagian. Dari hasil pembagian ayam inilah Nurung menjualnya kepada pedagang ayam keliling.

"Hanya itu yang dijual, kalau banyak hasilnya bisa dia tabung untuk membeli beras miskin, karena raskin, kan juga dibeli," ujar Andi Baso Ishak, warga kampung yang tinggal sekitar 3 kilometer dari kandang Nurung.

Gubuk Nurung yang jauh dari permukiman warga, semakin membuatnya harus berjuang sendirian memenuhi kebutuhan hariannya. Setiap hari, ia harus menempuh jarak 2 kilometer untuk mengambil persedian air dengan menenteng jeriken.

Kepala desa setempat mengaku salut dan prihatin atas ketabahan hati Nurung dalam menjalani kehidupannya. "Kami di sini sangat kasihan sama Nurung, makanya warga di sini rela tanahnya ditinggali sama dia," ujar Kepala Desa Perdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com