Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pecandu Narkoba yang Cemas Tertular HIV

Kompas.com - 12/03/2012, 06:34 WIB

Masalah kejiwaan

Tes hepatitis C dan HIV dapat diandalkan untuk menetapkan apakah seseorang tertular hepatitis C atau HIV. Namun, hasil tes harus dinilai oleh dokter. Anda telah pergi ke dua dokter dan keduanya menyimpulkan hal yang sama, yaitu anak Anda tak tertular. Saya dapat membayangkan betapa gembiranya Anda mengetahui hasil tersebut. Namun, tampaknya anak Anda tak merasa gembira dan terus meyakini diri bahwa dia tertular.

Keadaan ini memang dapat terjadi pada orang yang selalu khawatir tertular HIV, padahal dokter telah menyatakan dia tak tertular. Hal ini disebut sebagai well worried. Dia tak tertular, tetapi selalu cemas bahwa dia sakit karena HIV. Pada kasus yang berat, orang tersebut dapat berpindah-pindah ke banyak dokter, memeriksakan diri ke berbagai laboratorium, dan, meskipun hasilnya sama yaitu dia tak tertular, dia tetap tak percaya serta tetap cemas.

Latar belakang sikapnya ini biasanya adalah masalah kejiwaan. Karena itu, mungkin ada baiknya Anda mendiskusikan hal ini dengan dokter spesialis jiwa anak Anda. Mudah-mudahan, dengan bantuan dokter tersebut, anak Anda dapat meyakini bahwa dia beruntung tak tertular hepatitis C ataupun HIV.

Mengenai masa depan untuk anak Anda, jalan masih terbuka lebar. Meskipun untuk sementara dia tak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, kalau sudah siap, dia dapat mengikuti berbagai keterampilan yang akan bermanfaat untuk masa depannya. Kesempatan untuk berkeluarga dan punya anak juga terbuka lebar. Yang paling penting adalah bagaimana membantu anak Anda untuk bangkit dan menyiapkan dirinya menghadapi masa depan.

Pada tahap pertama, dia perlu menghilangkan kegelisahannya dan bersyukur tak tertular hepatitis C ataupun HIV. Saya percaya, dengan dukungan psikiater dan keluarga, dia akan berhasil keluar dari situasinya sekarang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com