BOGOR, KOMPAS.com- Sekitar 100 orang yang mengaku dari Ikatan Keluarga Korban Sutet (IKKS) Kabupaten Bogor berdemontrasi di dekat Tugu Kujang Kota Bogor, Senin (12/3/2012) siang ini. Mereka menuntut agar pemerintah pusat tidak menaikkan harga BBM.
Menurut koordinasi lapangannya, Ino, mereka menolak karena kenaikan harga BBM itu membuat mereka makin miskin.
"Pemerintah tidak pernah jujur terbuka pada masyarakat. Selalu bilang anggaran defisit. Pemerintah gak punya duit. Itu tidak benar. Terbukti makin banyak koruptor di Indonesia," Mustar, korlap lainnya.
Dia juga mengatakan, uang ganti rugi untuk korban sutet dari Jerman sudah diterima pemerintah. "Harusnya pemerintah cepat membayarkan kepada mereka," teriaknya dari atas mobil pikup, yang juga mengangkut peralatan sistem suara.
Dalam selebaran mereka yang dibagikan kepada warga yang melintas, antara lain tertulis tuntutan mereka adalah tolak kenaikan BBM, tolak BLT, tolak kenaikan TDL, dan berikan ganti rugi atas pembangunan sutet 500 KV.
"Jika nanti pada 1 April BBM tetap naik, kami minta SBY dan Boediono turun secara hormat," teriak Mustar, yang pengikutnya teriak-terik juga, "Setuju."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.