Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Teknisi Esemka Gandeng SMK Muhamadiyah Magelang

Kompas.com - 12/03/2012, 20:27 WIB
M Hangga

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Serangkaian perbaikan komponen mobil Esemka tipe Rajawali terus dilakukan. Selain permasalahan gas buang, tim inti teknisi PT Solo Manufaktur Kreasi akan merampingkan bodi di SMK Muhammadiyah Magelang. Diharapkan perbaikan akan selesai dalam dua sampai tiga minggu dan awal April 2012 mobil bisa uji ulang.

Sejumlah komponen yang butuh perbaikan dan tambahan adalah engine control unit, fuel impact dan filter udara bodi. Selain itu tambahan katalisator konverter asal China juga akan dipasang. Pengaturan ulang akan dilakukan sehingga pengapian serta gas buang akan keluar sesuai standar, dimana kadar emisi menjadi akan menjadi 5 persen yang sebelumnya bisa melonjak hingga 20 persen.

Untuk permasalahan berat mobil, tim teknisi Esemka mengakui bahwa dengan berat mencapai dua ton lebih dengan tebal bodi mencapai 1,2 milimeter tidak sesuai dengan kapasitas mesin 1500 cc. seharusnya berat ideal adalah 1,5 ton dengan ketebalan bodi 0,8  milimeter. Menurut Sulityo Rabono, Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, perampingan dengan mengganti fiber atau mengurangi dempul akan dilakukan.

"Kita akan setting ulang sesuai dengan instruksi, supaya berat bodi dan kapasitas mesin akan sesuai. Bisa dibayangkan seekor jangkerik menarik gajah, tentunya akan sulit," kata Rabono di Solo, Senin (12/3/2012). Direncanakan dalam empat minggu, setting ulang mobil Esemka akan selesai. Tim memilih SMK Muhamdiyah Magelang dengan pertimbangan peralatan dan material yang lebih mudah didapat.

Sementara itu, Wali Kota Solo Joko Widodo menyatakan perbaikan mobil Esemka terus dilakukan serta mendapatkan pendampingan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementrian Perhubungan, Kementrian Ristek dan Kementerian Perindustrian. Mereka ini melakukan supervisi dan menyumbang ide untuk mengatasi problem gas buang mobil Esemka sehingga memastikan kadar karbon mobil Esemka yang dihasilkan sudah berada di bawah ambang batas sekaligus untuk disiapkan uji ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com