Pengusaha Indonesia Tertarik Gula dan Kedelai Brasil

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sedang mengadakan misi dagang ke Brasil. Dalam misi dagang ini, sejumlah perusahaan Brasil menyatakan minat besar untuk mengimpor sejumlah produk dari Indonesia, salah satunya adalah ikan tuna kaleng. Serupa dengan pengusaha Brasil, pengusaha Indonesia pun punya minat untuk impor gula, kedelai, daging ayam, daging babi, dan daging sapi dari Brasil.

"Kami ingin menjajaki peluang perdagangan dan investasi di Brasil, terutama pada sektor energi yang terbarukan, infrastruktur, pertanian, dan pangan," sebut Gita, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/3/2012).

Brazil merupakan salah tujuan dalam diversifikasi pasar ekspor produk Indonesia. Mengingat sekarang ini pasar utama produk ekspor nasional, seperti Amerika Serikat, sedang dalam kondisi ekonomi yang tidak bagus. Untuk itu, Gita menyatakan, pemerintah akan meningkat hubungan dagang dengan Brasil.

"Saya yakin bahwa total nilai perdagangan antara kedua negara dapat mencapai 30-35 dollar AS dalam beberapa tahun ke depan mengingat Indonesia dan Brasil memiliki sejumlah penduduk besar dan sumber daya alam yang kaya, sehingga Indonesia-Brasil saling mendukung menjadi potensi besar bagi kedua negara," tambah Gita.

Sebagai wujud nyata dalam peningkatan hubungan dagang, Gita pun mengikutsertakan 17 delegasi pengusaha yang mewakili sektor pertanian, manufaktur, hingga jasa. Mereka dijadwalkan bertemu dengan komunitas pengusaha Brasil di Sao Paulo. Ia pun mengatakan, pemerintah juga berkeinginan mengekspor karet, alas kaki, tekstil dan produk tekstil, hingga biji kakao ke Brasil.

Sementara itu, lanjut Gita, Brasil akan mengekspor produk pertanian dan peternakan ke Indonesia.

"Ini merupakan komitmen kami untuk fokus pada pasar di negara-negara Amerika Latin. Indonesia menargetkan nilai ekspor ke negara non-tradisional agar dapat tumbuh sebesar 25 persen tahun ini. Kami berharap, dengan adanya hubungan perdagangan dengan negara-negara Amerika Latin akan membantu kami mencapai target ini," kata Mendag.