Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto SBY di DPR Dijatuhkan Mahasiswa

Kompas.com - 14/03/2012, 16:01 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang terpasang di salah satu pilar Gedung Nusantara III Dewan Perwakilan Rakyat dijatuhkan oleh sekelompok pemuda, Rabu (14/3/2012) sore.

Awalnya, kelompok pemuda yang mengaku berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Barat itu menemui Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Setelah itu, mereka lalu terpecah menjadi dua kelompok. Sebagian orang berjalan ke tangga Gedung Nusantara. Di sana, mereka berorasi.

Sekitar enam orang menuju foto SBY berukuran 1 x 1,5 meter. Untuk diketahui, ada lima foto mantan Presiden RI lain yang terpasang, yakni Seokarno, Soeharto, BJ Habibie, Abrurrahman Wahid, dan Megawati Seokarno Putri. Foto lima mantan Presiden itu terpasang di lima pilar.

Awalnya, enam pemuda itu mengangkat bingkai foto agar tali pengait yang tersangkut di paku terlepas. Setelah itu, foto itu dibalikkan lalu dijatuhkan ke lantai dengan posisi kepala SBY di bawah. Sontak kaca dibingkai pecah.

Tak ada petugas pengamanan dalam atau pamdal yang berjaga di sekitar mereka. Mendengar suara pecahan kaca yang cukup nyaring, para petugas pamdal lalu datang. Para pemuda itu langsung diamankan ke ruang posko pamdal di lantai II Gedung Nusantara III. Adapun foto dibawa ke ruang Humas Sekretariat Jenderal DPR.

"Hidup mahasiswa," teriak salah satu pemuda ketika diamankan pamdal.

Salah seorang yang diamankan menyebut, aksi mereka untuk menentang rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Alasan lain, mereka menilai pemerintah pro terhadap asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

    Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

    Nasional
    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com