Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Disulap Jadi Tanki Isi 20.000 Liter

Kompas.com - 22/03/2012, 16:45 WIB
Syamsul Hadi

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Polres Jember menetapkan empat orang kru bus Akas , Farid Hariyanto (46), Wijiadi (39), Heri Purwanto (44) dan Hariyanto (54) sebagai tersangka penimbunan bahan bakar minyak. Mereka dituduh telah melanggar pasal 55 Undang-undang no 22 Tahun 2001 tentang Migas dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp 6 milyar.

Empat kru bus Akas itu membawa kendaraan yang telah dimodifikasi menjadi tanki dengankapasitas bahan bakar sekitar 20.000 liter. Sejak sebulan lalu, bus yang dimodifikasi menjadi bungker BBM itu di dalamnya terdapat 12 tandon, setiap tendon berkapasitas 1.000 liter dan ditambah empat tangki besar.

Kapolres Jember Ajun Koisaris Besar Jayadi kepada pers di Jember, Jawa Timur, Kamis (22/3) mengatakan, bus denan sengaja dijadikan bunker solar. Setiap SPBU membeli solar sebanyak-banyaknya, dan kebetulan pada dua hari lalu membeli pada satu SPBU di Jember sebanyak Rp 1.887 liter dengan nilai sekitar Rp 8.450.000.

Farid Hariyanto yang saat itu bertindak sebagai pengemudi diperintah oleh pemilik kendaraan supaya membeli solar sebanyak-banyaknya. "Saya dibekali uang sebanyak Rp 25 juta, dan upah yang diterima setiap orang hanya Rp 200.000," kata Farid.

Aksi yang dilakukan sampai ditangkap polisi, kata Farid Farid yang didampingi ketiga temannya, Wijiadi (kondektur), dua teknisi He ri Purwanto dan Hariyanto, untuk kali kedua. Awalnya, memberli solar dengan keuangan sebesar Rp 40 juta ke sejumlah SPBU, mulai dari Banyuwangi Pasuruan.

Menurut Kapolres Jayadi, solar yang telah dikumpulkan senilai itu kemudian ditampung di garase perusahaan otobus tersebut. Kemudian hasil pembelian secara subsidi itu lalu dijual ke perusahaan industri. "Artinya, majikan yang menyuruh membeli solar pada saat menjelang kenaikan harga BBM bisa untung dua kali," kata Jayadi.

Pertama dari selisih antara harga solar bersubsidi dengan harga unt uk industry berbeda. Kedua saat pemerintah hendak menaikkan harga BBM, bus tanki ini malah dipakai sarana untuk menimbun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com