Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Tetap Naik

Kompas.com - 24/03/2012, 04:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah bersikukuh dengan rencana kenaikan harga bensin dan solar Rp 1.500 per liter. Pertimbangannya, kenaikan tersebut menjadi kunci pengaman anggaran negara agar tetap elastis dan sehat menampung perubahan situasi ekonomi. Jika tidak, pemerintah khawatir kondisi ekonomi makro Indonesia memburuk.

Demikian pesan inti yang disampaikan Kementerian Keuangan kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat kerja di Jakarta, Kamis (22/3). Rapat yang membahas subsidi bahan bakar minyak (BBM) tersebut berlangsung sekitar empat jam, mulai pukul 20.27 hingga pukul 23.40. Rapat akhirnya diskors karena belum menemukan titik temu dan akan dilanjutkan hari Sabtu ini.

Rapat dipimpin Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng. Dari pihak pemerintah antara lain Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo, serta Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan.

Sebagaimana permintaan Badan Anggaran DPR pada rapat sebelumnya, pemerintah dalam kesempatan itu menjelaskan kajian tentang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu bensin dan solar.

Sejumlah anggota Badan Anggaran DPR meminta pemerintah memberikan kajian tentang berbagai konsekuensi jika harga BBM tidak naik, naik Rp 500 per liter, naik Rp 1.000 per liter, dan naik Rp 1.500 per liter.

Dalam rapat tersebut, Agus DW Martowardojo menegaskan, pemerintah tetap hanya mengusulkan subsidi BBM senilai Rp 137,38 triliun dengan asumsi kenaikan harga BBM senilai Rp 1.500 per liter. Ini diikuti paket kompensasi dan pemotongan anggaran belanja kementerian dan lembaga pemerintah.

”Terlalu panjang prosesnya jika kami harus memberikan kajian yang lain (opsi kenaikan Rp 500 per liter maupun Rp 1.000 per liter). Skenario kenaikan harga BBM mempunyai konsekuensi panjang dan tidak bisa saya putuskan sendiri, termasuk di antaranya harus melalui sidang kabinet,” kata Agus.

Selesai rapat, Melchias Marcus Mekeng kepada wartawan menyatakan, kenaikan harga BBM senilai Rp 1.500 itu adalah usulan pemerintah. Badan Anggaran DPR ingin rasionalisasinya dan ingin melihat opsi lain pula.

Paripurna hari Kamis

Melchias Marcus Mekeng menjelaskan, hari Minggu, pembahasan di tingkat Badan Anggaran DPR harus tuntas karena hari Senin-Selasa depan subsidi BBM harus dibahas lagi di Komisi VII DPR. Pada Rabu depan, subsidi BBM dibahas lagi di Badan Anggaran lagi. Hari Kamis depan dijadwalkan pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com