Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntu, Pembahasan Subsidi BBM Dilanjutkan Minggu Sore

Kompas.com - 25/03/2012, 06:03 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Rapat kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Pemerintah pembahasan APBN P 2012 soal subsidi bahan bakar minyak (BBM) hingga Minggu (25/3/12) pukul 04.00 WIB belum juga menemui kesepakatan. Rapat Kerja yang dilaksanakan di Gedung DPR, Jakarta, tersebut akhirnya ditunda dan akan dilanjutkan pada Minggu sore pukul 16.00 WIB.

"Kita akan tetap lanjutkan nanti Minggu pukul 16.00 WIB, dan akan kita putuskan hari ini juga," kata Wakil Ketua Badan Anggaran Tamsil Linrung, seusai rapat.

Sementara itu, rapat kerja Badan Anggaran sendiri berlangsung maraton sejak Sabtu. Rapat tersebut diselingi skorsing beberapa kali.

Pada Minggu pukul 01.00 WIB, rapat diskors 30 menit, namun hingga pukul 04.00 WIB belum juga dilanjutkan. Rapat akhirnya diskors sekitar pukul 04.00 WIB dan akan dilanjutkan pada pukul 16.00 WIB.

Badan anggaran dan pemerintah bertekad, keputusan soal besaran subsidi dapat diselesaikan pada Minggu ini.

Sementara itu, menurut Anggota Badan Anggaran dari Partai Demokrat Asfi Hani di Gedung DPR, rapat masih belum menemukan titik temu terhadap dua usulan.

Usulan pertama subsidi BBM Rp 137 triliun dengan cadangan risiko fiskal sekitar Rp 23 triliun. Ini merupakan usulan pemerintah dan setidaknya didukung oleh Demokrat, Golkar, PAN, dan PPP.

Sedangkan usulan kedua Rp 178 triliun. Usulan ini didukung oleh PDIP dan Gerindra. Sementara PKS dan Hanura, menurut Asfi belum menentukan sikap tegas.

Keputusan terhadap besaran subsidi BBM dalam APBN-P 2012 tersebut nantinya akan menentukan naik tidaknya harga BBM bersubsidi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com