Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ramai-ramai Berantas Tomcat

Kompas.com - 26/03/2012, 03:22 WIB

Serangan serangga tomcat (Paederus fuscipes) telah menyebar di wilayah Tangerang Selatan pada Kamis pekan lalu. Namun, hingga Minggu (25/3) belum ada tanda-tanda petugas instansi terkait dari Pemerintah Kota Tangsel melakukan aksi pemberantas serangga tersebut. Tak sabar menunggu tindakan pemerintah, warga Perumahan Serpong Park, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, bertindak sendiri. Dengan swadaya, mereka melakukan pengasapan (fogging).

”Fogging kami lakukan untuk mengantisipasi penyebaran serangga tomcat dan sekaligus nyamuk demam berdarah. Kalau harus menunggu aksi dari pemerintah pasti akan lama. Masak kami harus menunggu sampai serangga ini menyebar dan menyerang warga?” ujar Taufik, pengurus RT di Perumahan Serpong Park.

Minggu pagi, semua rumah dan lahan kosong di kawasan perumahan itu disemprot asap berbau minyak tanah. Penyemprotan berlangsung selama sekitar dua jam. Seusai penyemprotan, kelegaan tampak di wajah warga.

”Paling tidak serangganya sudah mati dan enggak ada lagi warga jadi korban,” kata Taufik.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Dadang M Epid mengatakan, pihaknya masih akan melakukan pengecekan atas alat dan obat fogging.

”Semoga kami juga bisa berperan meringankan beban masyarakat,” kata Dadang menanggapi swadaya masyarakat itu.

Pembasmian massal atas serangga yang hidup di daun dan batang lapuk ini juga dilakukan di Sumur Pancing RT 02 RW 06, Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Berbeda dengan wilayah Tangsel, pembasmian binatang ini dilakukan warga bekerja sama dengan kelurahan.

”Kami tidak mau serangga ini menyebar. Begitu mendapat laporan ada warga terkena penyakit yang diduga akibat serangga ini, kami langsung bertindak sehingga tidak jatuh korban lagi,” ungkap Cecep Junaidi, Sekretaris Kelurahan Margasari.

Bersama warga, mereka berkeliling menyisir seluruh wilayah. Mereka mencari serangga ini di berbagai tempat. Tak hanya di hamparan taman dan lahan kosong, warga juga menyisir bangunan rumah, termasuk rumah kosong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com