Massa Berusaha Bobol Pagar DPR

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan pengunjuk rasa di depan kompleks gedung DPR/MPR mulai berusaha membobol masuk ke dalam halaman gedung parlemen, Selasa (27/3/2012) siang. Pagar setinggi 5 meter yang menjadi benteng pembatas antara para demonstran dan aparat kepolisian pun berusaha digoyang-goyangkan.

"Kami buktikan bahwa benteng ini tidak kokoh, kawan-kawan," kata salah seorang koordinator aksi dari Front Oposisi Rakyat Indonesia (FORI).

Teriakan sang orator melalui pengeras suara ini semakin membuat peserta unjuk rasa semangat untuk terus menggoyangkan pagar DPR. Sontak, aksi tarik-menarik antara demonstran dengan polisi dan Pamdal DPR terjadi. Polisi dan Pamdal DPR berusaha menutup ruang sekecil apa pun di pagar ini.

Sekitar 30 orang anggota kepolisian dari unsur Sabhara Polda Metro Jaya sudah bersiap membuat pagar betis lengkap dengan menggunakan tameng, helm, dan tongkat. Satu mobil water canon dan dua kendaraan barakuda sudah bersiaga di balik pagar betis aparat kepolisian.

Sekitar 300 orang demonstran dari berbagai lapisan mulai dari mahasiswa, buruh, nelayan, tani, dan juga lembaga swadaya masyarakat (LSM) berkumpul di depan gedung DPR/MPR. Mereka berteriak menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini masih dibahas di dalam ruangan Dewan.

Sebanyak 1.000 personel kepolisian disiagakan di lokasi. Sementara Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang rencananya juga akan turut mengamankan aksi demo besar hari ini tampak belum turun terlibat dalam pengamanan.