Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrok Mahasiswa Vs Polisi di Gambir

Kompas.com - 27/03/2012, 22:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhirnya berakhir ricuh di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/3/2012) sore.

Lokasi di sekitar Stasiun Gambir itu seketika terasa layaknya arena pertarungan antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Batu, bom molotov, sampai gas air mata mewarnai peristiwa ini.

Korban pun jatuh dari kedua belah pihak yang bertikai tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan bentrokan ini bermula saat petugas Polsek Metro Gambir melakukan sweeping terhadap peserta unjuk rasa yang akan melakukan long march menuju Istana Negara.

"Penyekatan dilakukan karena ada sekelompok orang yang diduga akan demo menuju istana karena curiga, polisi menghadang dan berniat melakukan sweeping. Ternyata beberapa orang menghindar dan justru masuk ke tengah kelompoknya untuk memprovokasi yang lain," ujar Rikwanto, Selasa malam, di Mapolda Metro Jaya.

Rikwanto menuturkan bahwa saat itu ada sekitar 100 orang anggota kepolisian yang hendak melakukan sweeping terhadap para mahasiswa ini. Sweepingi, kata Rikwanto, sudah merupakan kelaziman tindakan polisi saat menghadapi aksi unjuk rasa besar.

"Sebelumnya juga ada demo dari UMJ kami berhentikan dan diperiksa, mereka mau. Tapi kelompok ini nggak mau malah lari ke tengah kelompok dan melakukan provokasi," ucapnya.

Selain itu, para mahasiswa ini juga merusak sebuah mobil Daihatsu Xenia warna silver bernomor L 1653 PO yang terparkir di lokasi kejadian. Kaca belakang dan samping mobil pecah dan badan mobil penyok. Pemilik mobil juga kehilangan kamera digital dan tas berisi pakaian, charger, dan buku tabungan atas nama Agus Soleh.

"Setelah merusak mobil, mereka tetap mengganggu masyarakat sekitar. Kami coba lakukan sweeping lagi tapi mereka tetap menolak. Kami coba bubarkan tapi mereka justru lakukan perlawanan dengan membawa mobil berisi batu semua untuk menyerang polisi," kata Rikwanto.

Massa, tambahnya, juga sempat melempari bom molotov berkali-kali ke arah Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol. Saat digeledah, polisi kemudian menemukan 20 bom molotov yang sudah disiapkan mahasiswa namun belum sempat dipakai.

Saat bentrokan semakin parah terjadi, aparat kepolisian kemudian menerjunkan sekitar 1000 orang personilnya. Sebanyak 32 orang diamankan dalam peristiwa ini dan masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.

Bentrokan ini juga membuat 17 anggota kepolisian terluka, sementara korban luka dari pihak mahasiswa mencapai 28 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com