Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Tak Menyurutkan Aksi Mahasiswa di Depan DPR

Kompas.com - 29/03/2012, 16:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras yang mengguyur kawasan di sekitar kompleks DPR/MPR, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2012) sekitar pukul 15.00 WIB, tak menyurutkan aksi mahasiswa.

Sekitar 200 orang mahasiswa masih bertahan melanjutkan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mahasiswa yang tampak masih terus berteriak melakukan orasi menolak kenaikan harga  bahan bakar minyak terdiri dari beberapa organisasi, seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Front Perjuangan Rakyat (FPR), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Jawa Barat, dan sebagian massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Mereka masih mengibarkan bendera organisasinya serta spanduk penolakan kenaikan harga BBM. Pemerintah dinilai tidak sensitif jika menaikkan harga BBM di tengah kondisi masyarakat yang carut-marut.

"Pemerintah tidak memikirkan bagaimana dampak kenaikan BBM itu," tukas Kelpin dari BEM Se-Jawa Barat sambil mengibarkan spanduk bergambar Presiden SBY yang berpose seperti binaragawan.

Sebelum hujan deras terjadi, aksi unjuk rasa mahasiswa sempat menjurus anarkis saat sebagian massa dari HMI yang hendak pulang ke arah Slipi tiba-tiba saja memukul-mukul pagar samping gedung DPR. Namun, aksi pukul-pukulan itu hanya berlangsung sekitar 10 menit dan massa kemudian pergi meninggalkan DPR.

Beberapa mahasiswa juga tampak membakar spanduk di jalur bus Transjakarta.

Sedangkan aparat kepolisian yang sedari tadi membuat pagar betis di balik pagar gedung DPR memilih untuk berteduh saat hujan deras mengguyur. Mereka berlarian masuk ke dalam truk yang membawanya.

Hanya tampak sedikit anggota reserse dan polisi lalu lintas yang berbasah-basahan di sekitar demonstran.

Hingga berita ini ditulis, hanya ada satu jalur yakni jalur bus Transjakarta yang dibuka untuk para pengendara. Akibatnya, kepadatan lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi padat merayap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com