Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didik Rachbini: Pedagang di Stasiun Perlu Ditata

Kompas.com - 07/04/2012, 19:44 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Didik J. Rachbini, bakal calon wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, mendukung kehadiran para pedagang yang berjualan dengan memanfaatkan lokasi stasiun-stasiun kereta api. Meski demikian, ia menambahkan, bahwa lokasi-lokasi dagang itu perlu ditata agar lebih rapi dan menarik sebagai ruang publik.

"Saya senang pedagang bisa berdagang di sini. Kita memang perlu mengintegrasikan fasilitas publik dengan lokasi perdagangan," kata Didik Rachbini saat menemui pedagang di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).

Mantan anggota DPR dari Fraksi PAN ini menjelaskan, lokasi perdagangan di stasiun memang menguntungkan secara ekonomi. Namun, potensi tersebut kerap membuat jumlah pedagang berlebihan hingga menggunakan lahan-lahan di luar alokasi sebenarnya.

"Prinsipnya tidak boleh menggusur. Tapi pedagang juga tidak boleh berdagang di jalan. Jadi mereka perlu ditata," lanjut Didik.

Didik sempat bercakap-cakap dengan beberapa pedagang pasar, di antaranya Shinta, pengelola kantin MCM. Kepada Didik, Shinta mengungkapkan pendapatan kotor usaha warungnya dalam sehari mencapai Rp 1,5 juta.

"Sangat menguntungkan. Kita perlu membuka kesempatan berdagang di lokasi-lokasi seperti ini," kata Didik menanggapi keterangan Shinta.

Ia berencana, lokasi stasiun MRT (mass rapid transit) dan monorel yang akan dikembangkan di Jakarta perlu dibuka juga bagi para pedagang. Menurut Didik, cara seperti ini lebih membangun mental warga dibandingkan memberikan bantuan berupa uang dan sembako.

"Membuka kesempatan berusaha jauh lebih bagus dibandingkan membagi-bagikan uang. Bagi-bagi uang pasti sebentar juga habis. Tapi membuka kesempatan berdagang bisa membantu hidup mereka," tandas Didik.

Seusai meninjau lokasi perdagangan, Didik melanjutkan perjalanan ke Depok dengan menumpang KRL Ekonomi-AC. Ia menggunakan kesempatan itu untuk bercakap-cakap dengan penumpang untuk mengetahui masalah riil yang dihadapi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com