Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebrutalan Geng Motor Renggut Dua Nyawa

Kompas.com - 09/04/2012, 04:16 WIB

Rahmad Gunawan Nasution (23) dan Soleh (17) mungkin tak pernah berfirasat hidupnya terpenggal di tengah jalan akibat serangan brutal sekelompok remaja penunggang sepeda motor. Tanpa alasan jelas, keduanya diserang secara tiba-tiba dengan senjata tajam hingga kehilangan nyawa saat tengah menikmati akhir pekan bersama teman-temannya.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugiyanto, Minggu (8/4), mengatakan, sekitar 30 pemuda menghampiri Rahmad saat nongkrong bersama 11 temannya di Jalan Tanah Kusir 2, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat lalu sekitar pukul 01.45. Puluhan laki-laki itu langsung mengejar Rahmad hingga terpisah dari teman-temannya dan kemudian menghajarnya.

Setelah korban terkapar tak berdaya, puluhan pemuda tersebut segera tancap gas dengan sepeda motor meninggalkan Rahmad dengan luka di leher, punggung, dan dada.

”Dua teman korban sempat melarikan Rahmad ke RS Pondok Indah, tetapi nyawanya tak tertolong. Jumat sore, kami tangkap pelaku utama berinisial AA alias K (18),” kata Imam.

AA dibekuk polisi setelah dikenali salah seorang teman nongkrong Rahmad pada malam naas itu. ”Kebetulan pelaku dikenali saksi M. Pelaku dan saksi pernah satu sekolah menengah di kawasan Pondok Indah,” lanjut Imam.

Tersangka ditangkap di rumahnya di Kelurahan Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. Kini, dia mendekam di tahanan Polsek Metro Kebayoran Lama.

Dalam penyelidikan, AA mengaku menyerang Rahmad setelah menerima pengaduan salah seorang temannya yang mengatakan telah dianiaya korban. Kebenaran informasi ini pun belum dapat dipastikan. Sampai Minggu, kasus Rahmad masih dikembangkan. Polisi membuka kemungkinan adanya tersangka lain.

Nasib naas juga menimpa Soleh. Seusai menonton balap liar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Soleh dan ketiga temannya yang mengendarai dua sepeda motor diserang gerombolan laki-laki tak dikenal di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu sekitar pukul 02.30.

Penyerang yang mengendarai puluhan sepeda motor membabi buta memukul serta membacok Soleh dan teman-temannya. Zaenal (18) dan Reza (18) menderita luka sabetan benda tajam, sementara Soleh tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuh. Pelajar kelas II sekolah menengah atas ini adalah adik Zaenal yang tinggal di Jalan Lagoa, Gang 3, RT 6 RW 2 Koja.

Ardian (18), teman korban yang selamat, benar-benar tidak tahu motif pengeroyokan itu dan tidak mengenal penyerang mereka. Para pelaku terlihat beringas menyabetkan pedang dan besi.

Kini, kasus ini tengah dalam penanganan Polsek Metro Tanjung Priok dan Polres Metro Jakarta Utara.

Teror geng motor berlanjut hingga Minggu dini hari. Seperti yang tercatat di Polda Metro Jaya, pada pukul 05.41, di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, ada empat pemuda usia 20-an tahun terluka parah setelah diserang puluhan pengendara sepeda motor. Keempatnya adalah Muhamad Syahri, Reza Palupi, Mul, dan Fajri Cesar. Korban dirawat di RS Islam Kemayoran dan RS Cipto Mangunkusumo, Salemba.

Data Polsek Metro Kemayoran menyebutkan, korban yang sedang duduk-duduk diserang dan dibacok. Kemudian, salah satu motor korban, Yamaha Crypton B 3186 PX, dibakar. Motif penyerangan atau identitas pelaku belum jelas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menegaskan, keganasan para pemuda yang bergerak bersama dengan sepeda motor menjadi perhatian utama polisi.

Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia yang juga Ketua Program Studi Doktoral Fakultas Psikologi UI Hamdi Muluk mengatakan, perilaku ganas para pemuda tersebut dimungkinkan karena meniru.

Fase meniru itu, kata Hamdi, makin kritis ketika di lingkungan anak dan remaja tak ada figur kuat untuk menerapkan nilai moral. Sebaliknya, banyak yang menonjolkan kekerasan, baik langsung maupun tak langsung. Hidup di tengah kondisi keras dan agresif sejak kecil menumbuhkan penilaian anak bahwa kekerasan adalah solusi. (NELI TRIANA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com