Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Dendam, Motif Pembantaian di Sunter dan Kemayoran

Kompas.com - 09/04/2012, 19:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, aksi pembantaian terhadap sekelompok pemuda di Sunter, Jakarta Utara, dan Kemayoran, Jakarta Pusat, ditengarai merupakan aksi balas dendam.

Penyidik saat ini masih mendalami motif tersebut dengan mengejar para pelaku.

"Jadi, kami duga pernah ada kejadian sehingga terjadi pembalasan kemarin itu," ujar Rikwanto, Senin (9/4/2012), di Markas Polda Metro Jaya.

Ia menjelaskan, dugaan itu muncul karena pembantaian tersebut terjadi begitu saja.

"Di hari yang sama tidak ada kejadian sebelumnya sehingga diduga pembalasan," tutur Rikwanto.

Pembalasan ini diduga dilakukan setelah ada persinggungan akibat aksi balap liar beberapa waktu lalu.

Namun, polisi masih mendalami motif ini, termasuk pemicu terjadinya aksi balas dendam tersebut.

Diberitakan sebelumnya, penyerangan brutal dilakukan puluhan orang yang mengendarai sekitar 20 sepeda motor di pintu utama Pekan Raya Jakarta, Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu dini hari. Empat korban menderita luka bacok di sekujur tubuh.

Sehari sebelumnya, Sabtu dini hari, empat pemuda juga menjadi korban kebrutalan sekitar 20 orang bersepeda motor di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum Shell di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Akibatnya, seorang tewas dan tiga lainnya luka-luka. Korban tewas adalah Ismail Soleh (16). Kakak Ismail, Zaenal Arif (18), juga menjadi korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com