Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Motor Sengaja Ciptakan Teror

Kompas.com - 13/04/2012, 12:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penganiayaan yang terjadi di delapan lokasi di Jakarta hingga kini masih ditelusuri. Polisi menduga bahwa kelompok penganiaya itu merupakan pelaku yang sama dengan kasus di Sunter (Jakarta Utara) dan Kemayoran (Jakarta Pusat), beberapa waktu lalu. Pelaku pun diduga memang sengaja menciptakan suasana teror dengan mengacau di berbagai tempat.

Polisi hingga kini masih menelusuri motif dari aksi penganiayaan itu. "Mereka konvoi dari satu lokasi ke lokasi lain. Semuanya mereka yang lakukan. Kami duga kelompok yang sama dari peristiwa sebelumnya di Sunter dan Kemayoran. Delapan lokasi ini juga dari kelompok ini yang konvoi," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (13/4/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Kelompok tersebut berjumlah sekitar 200 orang dengan mengendarai sepeda motor datang dari arah Kemayoran kemudian menuju Jakarta Utara. Ada juga yang menggunakan tiga mobil. Gerombolan bermotor itu datang dari arah Kemayoran ke Jalan RE Martadinata Permai dan melintas Jalan Bugis, Gorontalo, Tanjung Priok, lalu ke Jalan Warakas Raya.

Menurut Rikwanto, dugaan pelaku berasal dari kelompok yang sama karena ciri fisik pelaku yang rata-rata berambut cepak dan berbadan tegap. Dalam melakukan penyerangan, kelompok ini dinilai sangat brutal. Pasalnya, kelompok ini tidak lagi melihat siapa targetnya. Rikwanto mengatakan, gerombolan ini menyerang siapa saja orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan dengan menggunakan parang dan bambu.

"Sasarannya orang-orang nongkrong. Jadi orang-orang yang nongkrong ini dianggap musuh bersama. Mereka berniat mengacau!" katanya.

Namun, Rikwanto mengaku masih belum mengetahui mengapa kelompok ini hendak mengacaukan kondisi keamanan Jakarta. "Motifnya masih didalami, apakah benar terkait balas dendam atau ada motif lainnya," papar Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com