Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradilan Jalanan karena Polisi Lamban

Kompas.com - 15/04/2012, 07:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketegasan polisi amat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya peradilan jalanan, seperti yang dilakukan gerombolan pengendara sepeda motor, Jumat (13/4) dini hari. Aksi yang menewaskan satu orang dan membuat sedikitnya sembilan orang terluka itu harus dicegah agar tidak terulang.

Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengatakan, ketegasan itu dibutuhkan untuk membangun kewibawaan polisi di mata masyarakat. ”Dalam penegakan hukum, wibawa polisi masih lemah karena sejumlah perilaku yang mencederai profesi ini,” kata Bambang, Sabtu.

Dia mencatat sejumlah perilaku yang mencederai profesi, antara lain pungutan liar, dugaan rekening gendut, dan kasus salah tangkap. Penyelesaian perkara juga acap kali tidak terbuka sehingga publik tak tahu hasil akhir dari sebuah perkara. Bambang mencontohkan kasus polisi yang nakal atau yang melakukan tindak kriminal.

Kondisi ini membuat masyarakat tidak puas. Dari situ lantas muncul berbagai peradilan jalanan yang dilakukan dengan kekerasan. Kejadian pada Jumat dini hari, menurut Bambang, merupakan bentuk peradilan jalanan yang muncul karena ada kelompok orang yang tidak puas dengan kerja polisi.

Balap liar dan kelompok pesepeda motor yang kerap meresahkan masyarakat, misalnya, tidak segera ditangani hingga jatuh korban.

Di sisi lain, anggota militer yang melakukan tindak pidana umum seharusnya tetap ditangkap, lantas diserahkan ke provos untuk diproses hukum.

Tangkap para pelaku

Dihubungi Sabtu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan telah memerintahkan Polri dan Pom TNI segera mencari dan menangkap para pelaku kriminal yang disebut-sebut sebagai geng motor.

”Siapa pun mereka, apakah oknum TNI atau warga sipil, apabila terbukti melakukan tindakan itu harus dibawa ke pengadilan,” ujar Djoko Suyanto.

Hal serupa disampaikan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul. Menurut Iskandar, dalam beberapa hari mendatang, pihak Pom TNI dan Polri bekerja sama untuk mengungkap keberadaan kelompok motor tersebut. Dua anggota TNI yang tertembak Jumat pagi akan diperiksa setelah kondisi mereka pulih.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com