Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyiram Air Keras Berasal dari Massa di Dalam Halaman DPR

Kompas.com - 16/04/2012, 18:09 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Subdirektorat Keamanan Negara Polda Metro Jaya akhirnya berhasil mengetahui lokasi penyiraman air keras dalam kericuhan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR beberapa waktu lalu. Penyiram air keras diduga berada di antara kerumunan massa yang berhasil menerobos masuk pagar DPR.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (16/4/2012) di Mapolda Metro Jaya. "Jadi kemarin sudah lakukan pra-rekonstruksi untuk menentukan posisi korban di mana. Kami duga posisi pelaku masih di areal dalam halaman gedung DPR/MPR," ujarnya.

Massa demonstran yang berada di dalam halaman gedung DPR itu, kata Rikwanto, merupakan beberapa demonstran yang berhasil menerobos masuk pagar DPR. Dengan temuan itu, penyelidikan pun kian mengerucut. Namun, Rikwanto belum bisa menyebutkan siapa-siapa pelaku penyiraman air keras itu.

Lebih lanjut, Rikwanto menjelaskan hasil uji laboratorium forensik (labfor) atas cairan kimia tersebut yang hari ini baru diambil. "Tim dari Polda Metro ambil hasil tes labfor. Mudah-mudahan hari ini sudah ada," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa dan buruh berlangsung ricuh saat massa mulai menjebol masuk pagar DPR/MPR pada Jumat (30/3/2012). Untuk menghalau massa, polisi kemudian menembakkan air dari kendaraan meriam air dan juga gas air mata ke arah demonstran.

Namun, di tengah suasana kacau bentrok antara aparat kepolisian dan mahasiswa yang masih berusaha melawan, tiba-tiba saja ada yang melempar cairan kimia berbahaya. Akibatnya, empat korban mengalami luka bakar, yakni juru kamera Jaktv Ananto Handoyo, Komisaris Besar Bimo, Brigadir Made Adamaz, dan Aiptu Sujono. Keempatnya mengalami luka di beberapa bagian tubuh, seperti di telinga, tangan, wajah, hingga badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com