Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biem: Dari Pada Ikut Geng Motor, Lebih Baik Main Takadal

Kompas.com - 17/04/2012, 20:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pengendara bermotor di Jakarta beberapa waktu lalu menarik banyak pihak untuk berkomentar, salah satunya oleh bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Jalur Independen, Biem Benjamin.

Putera ke tiga dari sang ayah maestro kebudayaan Betawi, Benyamin Sueb tersebut berkelakar, dari pada ikut geng motor, lebih baik memainkan permainan tradisional. Hal tersebut diungkapkan dirinya usai mengelar temu warga Rt 01 Rw 01, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (17/4/2012).

"Dulu saya main takadal, dampu, galasin, masih banyak lagi itu, jadi dari pada ikut geng motor, lebih baik main takadal saja," ujarnya kepada wartawan diiringi tawa dari orang-orang di sekitarnya.

Pria yang pernah jadi anggota DPRD DKI Jakarta tersebut melanjutkan, permasalahan geng motor yang meresahkan keamanan warga Jakarta akibat tidak tersalurnya kreatifitas pemuda di jalur yang benar.

Untuk itu ia menegaskan harus ada fasilitas umum yang memadai dalam rangka menyalurkan kreatifitas warga Jakarta, terkhusus pemuda.

"Memang banyak orang nggak tahu harus gimana, tidak produktif termasuk anak mudanya. Akhirnya semua dijalan, main bola dijalan, dagang di jalan, semua dijalan. Tempat sirkuit kurang akhirnya dijalan. Kurangnya sarana berkeasi dan berekspresi," tegasnya.

Pria yang berpasangan dengan Faisal Basri tersebut pun berharap, pihak aparat keamanan mampu bertindak secara profesional mengatasi hal tersebut.

Secara tegas ia mengungkapkan bahwa aparat harus memberantas oknum-okumnya yang membekingi geng motor tersebut.

"Jadi harus lepas ini semua, polisi ngggak boleh back up kaya gitu. Solusinya tidak ada lagi beking-bekingan. Pemerintah cari solusi, dicari sesuatu yang positif," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com