Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzi: MRT Siap Dibangun

Kompas.com - 27/04/2012, 02:50 WIB

Jakarta, Kompas - Persiapan pengerjaan pembangunan mass rapid transit dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (26/4). Persiapan itu berupa pemindahan sejumlah infrastruktur dan penyiapan lahan.

Persiapan pengerjaan meliputi pemindahan Terminal Lebak Bulus, Stadion Lebak Bulus, utilitas, pelebaran Jalan Fatmawati, pembangunan kantor proyek, dan penyiapan lahan depo konstruksi.

”Pembangunan MRT ini bukanlah keputusan yang keliru karena warga Jakarta sudah sangat butuh layanan angkutan umum massal yang baik, aman, dan terjangkau. MRT akan menjadi tulang punggung angkutan umum massal di massa mendatang,” kata Fauzi.

Dalam pidatonya, Gubernur menekankan bahwa tidak ada niat pemerintah untuk menyengsarakan warganya. Harga tanah yang akan dilewati oleh MRT justru akan meningkat dan akan menguntungkan warga yang tinggal di sana.

”Proyek ini dibiayai oleh pinjaman luar negeri sehingga dalam penggunaannya harus sangat hati-hati. Jangan sampai ada dampak-dampak yang tidak baik muncul di kemudian hari. Kami sudah melakukan analisis mengenai dampak lingkungan dan dampak sosialnya. Apabila ada yang bereaksi, silakan. Namun, harus juga diingat pembangunan ini untuk kepentingan publik,” tegas dia.

Dalam proyek MRT, Pemprov DKI Jakarta menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi agar pembangunan ini berada pada rel yang benar. ”MRT itu mimpi warga kota Jakarta karena itu harus diwujudkan dengan benar,” tegas Fauzi Bowo.

Mengingat MRT adalah mimpi yang ingin diwujudkan, Pemprov DKI berani mengambil tanggung jawab beban 58 persen dari pinjaman Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Fauzi menegaskan, apabila Jakarta tidak berani mengambil alih tanggung jawab yang lebih besar dari pemerintah pusat, proyek itu tidak akan jalan.

Pembangunan MRT di mana pun selalu mahal. Karena itu, harus pemerintah yang membangunnya dengan pinjaman lunak, bukan pinjaman komersial. Untuk pembangunan MRT, JICA memberikan pinjaman lunak sebesar Rp 17 triliun. Pinjaman ini dilunasi dalam waktu 40 tahun, tetapi 10 tahun pertama pemerintah hanya membayar bunga sebesar 0,2 persen per tahun. Setelah 10 tahun, pinjaman Rp 17 triliun dicicil selama 30 tahun ditambah dengan bunga.

Pembebasan lahan

Sementara itu, Deputi Gubernur Bidang Transportasi Soetanto Soehodo menjelaskan, tidak banyak pembebasan lahan dilakukan berkaitan dengan MRT. ”Yang paling luas di depo Lebak Bulus dan kawasan ini pun sebagian besar aset pemerintah. Sedangkan di koridor, lahan yang dibebaskan hanya yang dekat stasiun,” ujar Soetanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com