CILACAP, KOMPAS
”Kami memang memprioritaskan pengisian solar ke kapal-kapal nelayan kecil di bawah 15 gros ton (GT). Rencananya, kapal tuna baru akan mendapat solar dari alokasi tambahan berikutnya yang sudah dijanjikan Pertamina,” ungkap Kusiyati, Manajer KUD Mino Saroyo, yang mengelola stasiun pengisian bahan bakar bungker (SPBB) untuk seluruh kapal di Cilacap. Menurut Kusiyati, pasokan solar 48 kiloliter atau setara 6 truk tangki yang disalurkan Pertamina dibagi kepada nelayan pemilik perahu compreng dan kapal nilon yang membutuhkan BBM antara 20 dan 50 liter per perahu. KUD Mino Saroyo mencatat, setidaknya terdapat lebih dari 12.000 perahu kecil di Cilacap.
Pertamina menambah alokasi solar bagi para nelayan di Cilacap, Rabu (25/4) sore. Hal itu dilakukan Pertamina untuk meredam aksi protes nelayan yang sempat memblokade perairan di dekat Dermaga Pertamina Cilacap areal 70 sebagai bentuk kekecewaan karena tidak bisa melaut selama sepekan terakhir sejak jatah solar di SPBB Minarahardja habis (
Ketua Asosiasi Kapal Ikan Cilacap Sanpo mengaku bisa memahami jika pihak pengelola SPBB mendahulukan pelayanan solar kepada nelayan kecil. Namun, dia mengingatkan bahwa dengan tidak melautnya puluhan kapal penangkap tuna (
Menurut Sanpo, kapal
Guna menyiasatinya, kata Sanpo, para pemilik kapal tuna terpaksa mengumpulkan solar di sejumlah kapal milik mereka untuk diisikan ke satu kapal. Sebab, untuk mengisi penuh kapal tuna dibutuhkan waktu lebih dari sebulan. ”Jadi, lebih baik sedikit kapal yang melaut, tetapi hasilnya banyak,” ujarnya.
Pantauan
”Mumpung sedang banyak-banyaknya ikan. Lagi pula tidak semua nelayan bisa ikut kapal tuna karena tidak semua kapal melaut. Jadi, banyak buruh kapal seperti saya ikut nelayan-nelayan compreng (kapal kecil),” tutur Sabardi (38), nelayan penangkap tuna.
Sementara itu Asisten Manajer External Relation Pemasaran BBM Retail Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Heppy Wulansari mengatakan, penambahan stok solar yang dijanjikan sebanyak 150 kiloliter hingga akhir April dilakukan secara bertahap.