Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Bom Molotov dan Cairan Berbahaya

Kompas.com - 30/04/2012, 13:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan melakukan razia terhadap puluhan ribu demonstran yang akan memadati Jakarta Selasa (1/5/2012) besok untuk berunjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia. Razia dilakukan untuk mewaspadai adanya bom molotov dan cairan berbahaya yang akan membuat rusuh suasana unjuk rasa.

Demikian diungkapkan Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, Senin (30/4/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Kami akan tangkap sebelumnya. Mau bawa ketapel, cairan itu akan diamankan," ujar Untung.

Jika dinilai perlu, kata Kapolda, polisi juga akan melakukan razia di titik-titik berkumpul para demonstran sebelum sampai di lokasi unjuk rasa. Titik kumpulnya mereka akan diawasi. Kalau perlu polisi akan mengadakan razia.

Untung berharap agar unjuk rasa Hari Buruh besok bisa berjalan tertib dan tidak ditunggangi kepentingan kelompok yang ingin mengacaukan aksi unjuk rasa. Jika membawa cairan kimia dan bom molotov, itu tandanya bukan niat unjuk rasa. Maka dari itu, Kapolda minta buruh mengamankan dirinya jangan ditunggangi kepentingan dari kelompok yang ingin merusak.

Polda Metro Jaya mendata besok akan ada 52.000 buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta dalam rangka perayaan hari Buruh Sedunia. Buruh-buruh itu berasal dari berbagai daerah seperti Bekasi, Tangerang, hingga daerah Jawa.

Untuk mempersiapkan tumpah ruahnya buruh di jalan-jalan utama Jakarta, polisi menyiagakan 16.068 personel keamanan. Jumlah itu terdiri dari 2.796 personel Polda Metro Jaya, 8.030 personel Polres jajaran Polda, 2.038 personel Mabes Polri, 2.674 personel Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan 530 personel Satpol PP.

Seluruh personel keamanan akan disebar di sejumlah titik rawan aksi unjuk rasa yakni di depan Istana Negara, gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kantor Gubernur DKI Jakarta, dan bundaran Hotel Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com