Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus Demo di HI, DPR, dan Istana

Kompas.com - 01/05/2012, 06:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Unjuk rasa yang dilakukan puluhan ribu buruh untuk memperingati Hari Buruh 1 Mei rencananya akan terpusat di Istana Negara, Bundaran Hotel Indonesia, DPR, dan Bandara Soekarno-Hatta. Untuk mengamankan peringatan itu, Polda Metro Jaya melakukan antisipasi pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, Senin (30/4/2012), di Jakarta, mengatakan, Polri meminta para pengunjuk rasa tidak anarkistis dan mengganggu kepentingan masyarakat. Aparat berupaya menangani unjuk rasa secara preventif dan menyiagakan pengamanan di setiap kepolisian daerah.

Polri telah menyiapkan dua pertiga dari kekuatan setiap satuan wilayah, seperti polda dan polres. Polri juga menyiapkan 20 satuan setingkat kompi (SSK) anggota Brimob. Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, Polda Metro Jaya menyiapkan 14 SSK anggota Brimob, 7 SSK Sabhara, 6.000 personel anggota polres, dan 15 SSK anggota TNI. ”TNI dipakai untuk menjaga obyek-obyek nasional,” katanya.

Sri Ulina dari Humas Badan Layanan Umum Transjakarta mengatakan, manajemen berencana menghentikan atau mengalihkan arus bus apabila ada unjuk rasa besar di jalur yang dilintasi bus transjakarta. Ada tiga koridor yang berpotensi terhambat, yakni Koridor I, II, dan IX.

”Apabila jalur tidak bisa dilewati sama sekali, operasionalisasi bus transjakarta dihentikan. Tetapi kalau masih memungkinkan ada pengalihan, rute bus transjakarta akan dialihkan,” kata Ulina.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menambahkan, pihaknya menginstruksikan angkutan umum agar tidak membawa pengunjuk rasa di luar trayek. ”Kalau memungkinkan kami stop, jika tidak akan kami foto dan ditindak selanjutnya karena akan merugikan masyarakat lainnya,” ujarnya.

Kejar target ekspor

Direktur Operasional Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Riyodian B Pratikto mengatakan, pada prinsipnya semua pabrik di KBN tidak meliburkan buruhnya saat May Day. Informasi itu diperoleh dari asosiasi personalia dari pabrik-pabrik di KBN.

”Berdasarkan penjelasan asosiasi HRD, sebagian besar pabrik tak dapat meliburkan buruhnya pada 1 Mei karena mereka terikat jadwal ekspor. Oleh karena itu, produksi harus terus berjalan, tidak bisa dihentikan,” ujarnya.

Menurut Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Indonesia Bayu Murnianto, pihaknya tak melakukan penyisiran ke pabrik-pabrik di KBN untuk menggalang massa aksi di Bundaran HI. ”Namun, kalau ada buruh yang ingin ikut unjuk rasa tetapi dilarang oleh manajemen pabrik, kami baru akan menjemput buruh itu.”

Sementara itu, berkaitan dengan peringatan tersebut, pergerakan buruh dari Tangerang akan dikawal ketat pasukan dari Polres Tangerang Kabupaten dan Polres Tangerang Kota. Pengamanan dilakukan dengan model estafet sehingga tidak membuka peluang buruh untuk berbuat anarkistis dan menyalahi aturan.

”Sebelumnya, kami telah bertemu dengan aliansi dan serikat pekerja. Sudah ada kesepakatan bahwa kami akan mengawal perjalanan mereka. Buruh juga sepakat tidak akan melanggar aturan, termasuk tidak melakukan razia dari pabrik ke pabrik,” kata Kepala Polres Tangerang Kabupaten Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo.

Koordinator Lapangan Serikat Buruh/Serikat Pekerja (SB/SP) Tangerang Raya (Kabupaten, Kota, dan Tangerang Selatan) Koswara menjelaskan, hingga Senin malam, persiapan aksi unjuk rasa sudah matang. Mereka akan berkumpul di sejumlah tempat, di antaranya di M Toha, Priuk (Kota Tangerang) dan di Cikupa (Kabupaten Tangerang).

Memperingati Hari Buruh Internasional, organisasi buruh di Depok menggelar kegiatan yang beragam. Sebagian bergabung dengan kelompok buruh di Jakarta untuk unjuk rasa. Kelompok yang lain melakukan penghijauan di kawasan Studio Alam, Jalan Raden Saleh, Depok. (FER/MDN/WIN/ART/PIN/NDY/ARN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

    Nasional
    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

    Nasional
    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

    Nasional
    Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

    Nasional
    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

    Nasional
    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com