Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Hukum Pelaku Fitnah Kampanye Gelap!

Kompas.com - 09/05/2012, 08:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktik kampanye negatif atau black campaign tak hanya menyerang bakal kandidat gubernur Jakarta dari partai politik. Pasangan kandidat dari jalur independen pun mendapat perlakuan serupa.

Pasangan dari jalur non-partai Faisal Basri-Biem Benjamin, misalnya, menghadapi serangan-serangan gelap pada beberapa akun mereka di jejaring sosial. Tiba-tiba saja ada akun yang melontarkan pernyataan-pernyataan negatif terhadap dirinya secara membabi buta.

"Ya, ada akun-akun buatan nyerang tiap hari. Kelihatan polanya, follower-nya masih sedikit, akunnya baru dibuat. Bagi saya itu part of reality politics. Kalau sudah mendiskreditkan, seperti berbondong-bondong datang ke rumah dinas Fauzi Bowo, menurut saya itu keterlaluan. Saya mengecam itu," ujarnya saat ditemui disela-sela temu warga Gang Warung Jengkol, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (8/5/2012).

Ekonom dari Universitas Indonesia itu mengatakan, praktik kampanye negatif merupakan salah satu cerminan dari perilaku politik yang kurang santun dan menghalalkan segala cara. Idealnya, biarkan saja para kandidat bertarung lewat penyampaian visi misi dan masyarakat mampu menentukan sendiri pilihannya tanpa ada hasutan.

"Kita kan ingin yang beradab, ingin persaingan yang sehat. Ayolah beradu gagasan, menawarkan sesuatu yang terbaik bagi warga Jakarta. Ayo kita bertarung di sana," ujarnya.

Faisal berharap para bakal kandidat yang bertarung dalam pemilihan kepala daerah kali ini bisa bersaing secara sehat dan kasus kampanye negatif yang terjadi beberapa waktu lalu dapat segera diselesaikan agar tidak mencederai pesta demokrasi lima tahunan warga Ibu Kota.

"Harus dicari dan dibawa ke ranah hukum. Kalau betul-betul itu fitnah, pencemaran nama baik dan terbukti siapa yang melakukan, ya dihukum. Kami juga minta aturan kampanye ini dipertegaslah, terlalu banyak grey area," katanya.

Pasangan incumbent Fauzi Bowo-Nachrawi Ramli juga tak luput dari sasaran black campaign. Pada 8 Mei 2012, puluhan warga Menteng Wadas, Jembatan Merah, Pasar Manggis, dan Manggarai berbondong-bondong mendatangi rumah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Mereka membawa kupon seukuran kartu nama untuk pengambilan bahan pokok gratis yang dibagikan oleh beberapa orang di wilayah pemukimannya. Sesampai di rumah Foke, ternyata tidak ada acara pembagian bahan pokok dan kupon tersebut palsu.

Kampanye gelap juga menghantam pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Beberapa waktu lalu muncul selebaran gelap yang berisi poin-poin kegagalan Jokowi di Solo, daerah yang masih dipimpinnya saat ini. Selebaran yang tak jelas siapa pengirimnya tersebut beredar di pemukiman di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Serangan juga menyasar bakal calon gubernur dari Partai Golkar, Alex Noerdin. Ia dikabarkan memiliki istri lebih dari dua saat tengah menjalani proses Pilkada Jakarta. Meski demikian, ia mengaku telah biasa menghadapi isu miring tentang dirinya sejak bertarung menjadi Gubernur Sumatera Selatan 2008 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com