Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagub-Cawagub DKI Junjung Kebebasan Pers

Kompas.com - 13/05/2012, 18:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta periode 2012-2017 menyepakati pelaksanaan Pilkada yang damai, menjunjung tinggi kebebasan pers, etika jurnalistik dan prinsip keadilan.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui penandatanganan naskah Deklasari Pilkada Damai DKI Jakarta 2012, Minggu (13/5/2012) di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat.

Kandidat yang menandatangani naskah deklarasi adalah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria. Sementara pasangan Joko Widodo dan Basuki T Purnama diwakili oleh Bimo Nugroho, anggota tim sukses. Serta pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli diwakili oleh Anas Ma’ruf, anggota tim sukses.

Hendardji Soepanji mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI 2012 ini tidak cukup hanya damai, melainkan juga harus menjunjung tinggi prinsip keadilan. Sebab, adanya ketidakdamaian salah satunya disebabkan pelanggaran keadilan. Hal ini karena ada kompetisi antara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam memenangi Pilkada DKI kali ini.

“Keadilan siap mewarnai? Saya siap damai. Dengan segenap komitmen kita tetap damai, percayalah,” kata Hendardji dalam acara Diskusi dan Deklarasi Pemilukada DKI Jakarta 2012 yang diselenggarkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dengan Yayasan Tifa Foundation, Minggu (13/5/2012) di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat.

Anas Ma’ruf, anggota tim sukses pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli, mengatakan media menjadi bagian yang sangat penting dalam mewujudkan demokrasi.

Menurut dia, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli menyatakan dukungannya untuk pelaksanaan Pemilukada damai, sebab hal itu menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat modern saat ini.

“Saya mewakili Tim Fauzi Bowo sangat mengapresiasi adanya prakarsa penandatanganan deklarasi Pemilukada damai ini. Semoga kita bersama-sama bisa mewujudkan Jakarta yang lebih damai dan beradab,” ungkap Anas.

Bimo Nugroho, anggota tim sukses pasangan Joko Widodo dan Basuki T Purnama, mengatakan, esensi dari penandatanganan naskah deklarasi ini bukan sekadar seremoni belaka. Melainkan lebih jauh dari itu adalah bagaimana menjaga fungsi media sebagai kontrol sosial tetap terjaga. Yakni, bagaimana menjaga kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai wajah demokrasi.

“Konkretnya tidak akan ada lagi diskusi yang dibubarkan karena adanya tekanan dari pihak lain. Tidak ada lagi pihak-pihak tertentu yang merasa benar yang memberikan tekanan pada pihak lain,” ujarnya seraya menambahkan pasangan Joko Widodo dan Basuki T Purnama berkomitmen mewujudkan Pemilukada DKI  damai.

Diskusi dan Deklarasi Pilkada DKI 2012 yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dengan Yayasan Tifa Foundation, Minggu (13/5/2012) ini dihadiri perwakilan dari kelima pasang calon, kecuali Alex Noerdin dan Nono Sampono. Pasangan dengan nomor urut 6 itu, tidak hadir dalam penandatanganan deklarasi dikarenakan ada agenda lain.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com