Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, penataan ulang lalu lintas ini akan terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
”Di kedua simpang itu kemacetan sudah sangat parah sehingga perlu dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan,” kata Fauzi di Balaikota DKI, Kamis (24/5).
Penataan ulang arus lalu lintas ini bagian dari upaya Pemprov DKI mengatasi kemacetan.
”Penguraian kemacetan ini tidak hanya membutuhkan pembangunan atau peningkatan infrastruktur, misalnya pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, atau pembangunan flyover dan underpass. Tetapi juga membutuhkan serangkaian penataan dan inovasi dalam pengaturannya,” tambah Fauzi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menjelaskan, penataan ulang di simpang Kuningan dilakukan dengan menutup sementara arus lalu lintas dari Balai Kartini yang hendak lurus menuju Cawang.
”Penutupan ini hanya dilakukan pagi hari, pukul 06.00 hingga pukul 10.00 karena arus di titik itu sangat rendah, sedangkan arus sebaliknya dari Cawang menuju Semanggi sangat padat,” jelas Pristono.
Selain arus yang tidak terlalu padat, kendaraan yang akan lurus ke arah Cawang juga sudah mempunyai alternatif melalui jalan layang. Sementara kendaraan yang tidak bisa naik ke jalan layang harus memutar di Jalan Rasuna Said terlebih dulu.
”Dengan penutupan ini, jatah waktu lampu hijau yang semula untuk arus kendaraan yang lurus, kini dibagi ke arus lain yang padat,” kata Pristono.