Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buat Sepak Bola Indonesia Makin Rusak

Kompas.com - 30/05/2012, 18:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, mengaku kecewa dengan insiden yang menyebabkan tiga orang tewas seusai laga klasik antara timnya dan Persib Bandung, Minggu (27/5/2012). Dia menilai insiden tersebut telah mencoreng sepak bola Indonesia yang hingga saat ini belum kondusif dari berbagai persoalan.

"Ini adalah kejadian terburuk sejak 13 tahun saya bermain. Saya menyesal dan prihatin. Artinya, sepak bola di Indonesia ini sudah rusak, jadi jangan ditambahi lagi dengan masalah-masalah seperti ini," ujar Bambang saat melakukan jumpa pers di Kantor Persija, Jakarta, Rabu (30/5/2012).

Bepe, demikian Bambang disapa, berharap masalah tersebut dapat dipahami pihak-pihak yang bertanggung jawab atas persoalan tersebut. Menurut dia, di tengah kepastian menunggu tenggat 15 Juni dari FIFA bagi pengurus sepak bola Indonesia, masalah seperti ini harus disikapi secara serius dan saksama.

"Jadi, semua pihak harus bersatu membangun sepak bola Indonesia ini. Dan, harapan saya, semoga ini (insiden tewasnya suporter) menjadi yang terakhir," tutur Bepe.

Seusai laga yang berakhir dengan skor 2-2 itu terjadi pengeroyokan yang mengakibatkan tiga orang tewas. Korban pertama, Lazuardi (29), diduga dikeroyok ketika hendak meninggalkan lokasi dan bertemu kelompok lain. Warga asal Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, itu sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), tetapi nyawanya tak terselamatkan.

Dua korban lain bernama Rangga (22) dan Dani Maulana (16). Rangga adalah warga Jalan Tongkeng Nomor 48, RT 7 RW 7 Kelurahan Merdeka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sementara Dani adalah warga Jatiasih, Bekasi, dan masih duduk di bangku SMK di Bambu Apus, Jatiasih, Bekasi. Korban sempat mendapatkan perawatan medis ketika tiba di RSCM. Namun, karena lukanya parah, kedua korban itu akhirnya juga meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com