Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didesak Berantas Pungli

Kompas.com - 31/05/2012, 03:14 WIB

Cilegon, Kompas - Para pengguna jasa penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni mendesak agar antrean panjang truk di Merak segera diatasi. Mereka juga mendesak pemerintah memberantas praktik pungutan liar di pelabuhan.

Praktik pungutan liar (pungli) itu sangat membebani pengguna jasa yang sudah kehilangan waktu dan uang jalan akibat kemacetan.

”Jika tidak ada kemacetan, setiap pulang saya bisa bawa pulang uang Rp 500.000. Kalau kena macet sampai dua-tiga hari di sini, paling cuma bisa bawa Rp 200.000 karena terpotong untuk makan minum selama menunggu antrean,” kata Nur, sopir truk pengangkut kelontongan, di Tol Merak-Jakarta, Kota Cilegon, Banten, Rabu (30/5).

Oknum mengutip

Dari penuturan Nur, ada oknum yang kerap memanfaatkan kesempatan setiap kali terjadi kemacetan panjang truk di Merak. Mereka mengutip imbalan dengan kisaran Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk mempercepat kendaraan masuk ke pelabuhan dan naik ke kapal yang bersandar di dermaga.

”Pemerintah seharusnya mencari cara agar jangan sampai terjadi kemacetan truk. Kalau semua lancar, kemungkinan pungli pun kecil,” kata Nur.

Ia mencontohkan, saat tidak ada kemacetan dan Pelabuhan Merak lengang di hari Minggu, kendaraan yang masuk ke pelabuhan dapat langsung memilih dermaga dan naik ke kapal.

Sementara itu, polisi sudah memeriksa 140 saksi untuk mengusut kasus amuk sopir di Pelabuhan Merak pada Minggu malam. Sebanyak 115 saksi berasal dari sopir dan kernet, 15 anggota staf PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Merak, serta 10 petugas satuan pengamanan.

Saat mengadakan inspeksi mendadak di Pelabuhan Merak kemarin, Menteri Perhubungan EE Mangindaan juga meminta agar antrean truk di Merak diatur dengan baik dan jangan ada pilih kasih atau menggunakan pengawal (supaya kendaraan mendapat prioritas).

”Jangan coba-coba pungli. Pasti tindakannya akan tegas,” kata Mangindaan.

Pemimpin Cabang PT ASDP Merak La Mane sebelumnya mengatakan, pihaknya menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut dugaan adanya pungli di Pelabuhan Merak yang menyulut amuk sopir hari Minggu.

Menurut La Mane, pihaknya selama ini tidak ragu menindak tegas petugas di Pelabuhan Merak yang terbukti melakukan pungli. Dia mencontohkan, akhir tahun 2011 ada dua petugas satpam di Merak yang dipecat karena terbukti melakukan pungli.

Berdasarkan data ASDP Merak, jumlah perjalanan kapal dalam kurun Selasa pukul 08.00 hingga Rabu pukul 08.00 sebanyak 80 trip dan mengangkut 2.747 truk. Jumlah ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang hanya 78 trip dan mengangkut 2.414 truk.

Meski demikian, antrean panjang truk di luar Pelabuhan Merak, yang bahkan merangsek hingga ke ruas Tol Jakarta-Merak, belum juga teratasi. Banyaknya truk yang diseberangkan belum dapat mengimbangi akumulasi antrean akibat laju kedatangan truk yang hendak menyeberang ke Bakauheni pada pertengahan pekan ini. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com