Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Surabaya Prihatin Kematian Seorang "Bonek"

Kompas.com - 04/06/2012, 00:55 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan prihatin atas kematian seorang Bonek Mania, Purwo Edi Utomo, yang terinjak-injak di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, seusai pertandingan Persebaya melawan Persija.

"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Kenapa sampai timbul korban? Semoga ini tidak terjadi lagi," ujar Risma ketika mendatangi korban di kamar jenazah RSU dr Soetomo, Surabaya, Minggu (3/6/2012) malam.

Korban warga Babadan Rukun VI/3, Surabaya, itu masih duduk di kelas III SMK Negeri 5 Surabaya. Saat ini, korban tewas masih divisum oleh tim dokter dan tim identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya.

Keluarga korban juga masih menunggu di kamar jenazah. Korban adalah anak tunggal pasangan Yudianto dan Ratna Susilowati.

Menurut paman korban, Setyo Waluyo, semasa hidup, korban dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan, setiap pergi, korban selalu pamit kepada orangtuanya. Wali Kota juga berpesan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing dengan adanya kejadian ini.

Ia mengatakan, lebih baik menunggu hasil visum tim dokter. Sampai saat ini, visum masih dilakukan. "Semua harus bisa menahan diri dan jangan sampai terpancing. Sebab, kalau tidak, imbasnya akan meluas dan kita semua tidak ingin hal itu terjadi," tutur Risma.

Kepada keluarga korban, Wali Kota mengucapkan belasungkawa. Dia juga berusaha menenangkan keluarga korban. "Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan ini," kata mantan kepala dinas kebersihan dan pertamanan tersebut.

Kericuhan antara suporter Persebaya dan polisi pecah ketika pertandingan telah berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribune ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.

Ratusan bonek lantas berebut turun ke pintu keluar. Tak sedikit dari mereka, baik perempuan maupun anak-anak, terjepit. Tidak hanya itu, puluhan bonek harus mendapat perawatan medis dan sebuah mobil patroli milik Sabhara Polrestabes Surabaya dirusak massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com