Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HH Bantah Pukul Murid

Kompas.com - 04/06/2012, 12:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang guru berinisial HH (56), yang Jumat (1/6/2012) lalu dilaporkan ke Polrestro Jakarta Timur, membantah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap sejumlah muridnya. Ia mengaku, kegiatan belajar-mengajarnya saat itu berjalan normal.

"Saya tahu karena dapat SMS dari pimpinan. Padahal saya tidak merasa melakukan hal seperti itu," ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatan belajar di SMP 287, Makasar, Jakarta Timur, Senin (4/6/2012).

Pria yang bertugas sebagai staf hubungan masyarakat di sekolah tersebut menjelaskan, pada hari Selasa,(29/5/2012) lalu, seorang guru mata pelajaran Matematika diketahui tidak hadir. Sebagai guru yang memiliki latar belakang pelajaran Matematika, ia pun bertugas untuk menggantikannya.

"Saya suruh baca anak-anak, tentang prisma segitiga. Sudah dibaca, saya tanya, apa yang ingin disampaikan? Tidak ada kekerasan fisik. Malah saya tanya, pelajaran kelas III semudah ini kok nggak bisa," lanjutnya.

Pria yang telah menjadi guru sejak 28 tahun lalu tersebut mengaku, pola kegiatan belajar-mengajar yang diterapkannya memiliki tujuan tertentu. "Kami tidak ingin benar jawabannya, tapi yang penting bertanggung jawab dengan ilmu yang bapak transfer, kan gitu saja," katanya.

Sementara itu, menanggapi salah satu muridnya yang melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Jakarta Timur, ia mengaku kecewa. Ia menyayangkan mengapa yang bersangkutan tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak sekolah.

"Andaikan ada permasalahan, ya konfirmasi dulu ke kepala sekolah atau ke orangnya langsung," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMP 287, Makasar, Jakarta Timur, berinisial KS (14), melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur. Ia melapor atas tindakan pemukulan yang dilakukan oleh guru berinisial HH saat kegiatan belajar-mengajar. KS mengungkapkan, pemukulan tersebut terjadi pada Selasa, 29 Mei 2012 lalu. Saat itu, sang guru memukul bagian kepala. Ia juga menjelaskan, selain dirinya, murid lain juga mendapat perlakuan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com