Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramalan Indah di Kota Tua

Kompas.com - 04/06/2012, 23:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Di antara para penjual kaus suvenir dan minuman di sebelah kiri bangunan Museum Fatahillah, Jakarta, Indah duduk beralas terpal putih, tanpa atap.

Di hadapannya, ada botol-botol berisi cairan warna merah dan dua lembar kertas bertulis "Ramalan: karier, rezeki, cinta, sekolah, jodoh, asmara."

"Ayo, mari, cah ayu diramal. Nggak usah takut,” demikian perempuan paruh baya itu menawarkan jasanya.

Begitu pelanggan duduk di hamparan terpal, dia meminta pelanggan mengangsurkan tangan kiri lalu mengolesnya dengan minyak berwarna merah.

Sambil mengoleskan minyak dia menanyakan nama dan hari lahir pengguna jasa ramalnya.

"Kamu lahir hari Kamis, hari sial kamu Sabtu ya nduk. Hari keberuntungan kamu Minggu," kata Indah yang siang itu mengenakan kamisol biru dipadu jaket dan rok hitam.

Indah sudah enam tahun meramal di kawasan kota tua. Setiap hari ia menawarkan jasa kepada para pengunjung kota tua yang melintasi lorong menuju jalan Pintu Besar Utara.

"Hari biasa jam dua siang sampe sepuluh malam," jelasnya. Sedang pada akhir pekan dia mulai membuka lapak ramalnya pukul 09.00 pagi hingga tengah malam.

Ia mematok harga hingga Rp30.000 untuk satu paket ramalan yang meliputi ramalan tentang karier, rezeki, cinta, sekolah, jodoh, dan asmara.

"Kalau ramai, bisa dapat Rp150 ribu dalam sehari. Kalau sepi sekitar Rp50 ribu - Rp60 ribu saja," tutur perempuan bergincu merah menyala itu.

Indah mengaku bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dari pendapatan yang dia peroleh dari membaca garis tangan orang.

Namun menurut dia ramalan hanya untuk bersenang-senang. "Saya cuma kasih tahu orang, yang menentukan tetap Gusti Allah," kata Indah yang mengaku mendapat keahlian meramal dari moyangnya.

Salah satu pengguna keahlian Indah, Ririn Rahayu, juga mengaku tertarik mencoba karena ingin tahu. "Kepingin saja. Baru kali ini juga. Penasaran," kata Ririn yang tinggal di Cikarang, Bekasi.

Sementara Puspita, yang sedang berakhir pekan bersama teman-temannya, hanya iseng mencoba jasa Indah. "Iseng aja pengen coba," kata pelajar sekolah menengah pertama yang tersipu-sipu ketika diramal soal asmara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com