Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Singapura Cegah PRT Jatuh dari Apartemen

Kompas.com - 05/06/2012, 10:14 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura, Senin (4/6/2012), mengatakan, pekerja rumah tangga (PRT) asing di negara itu harus diawasi ketika membersihkan jendela menyusul naiknya jumlah PRT yang jatuh dari apartemen bertingkat. Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengatakan, sembilan PRT asing tewas karena jatuh dari apertemen sepanjang tahun ini, termasuk 5 yang sedang membersihkan jendela secara tidak aman dan dua lainnya saat menjemur pakaian.

Tahun lalu hanya ada empat kasus "kematian karena jatuh dari ketinggian" yang melibatkan PRT, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan pers. "Ini kehilangan nyawa yang tragis dan sia-sia yang dapat dicegah jika PRT dan majikan mereka mempraktekkan cara kerja yang aman," kata kementerian itu yang meluncurkan pedoman baru bagi para majikan.

"Maka, para majikan tidak boleh membiarkan PRT mereka membersihkan bagian luar jendela kecuali kondisi keamanan yang ketat diterapkan." Kementerian itu mengatakan, teralis harus dipasang di luar jendela dan dalam kondisi terkunci jika para para majikan menginginkan PRT mengerjakan tugas membersih kaca jendela.

Lebih 80 persen dari 5,2 juta penduduk Singapura tinggal di flat yang dibangun pemerintah secara bertingkat.

Menurut aturan kementerian itu, para majikan yang tertangkap melanggar aturan tersebut akan dilarang secara permanen untuk mempekerjakan PRT. Kementerian itu juga berencana untuk melipatgandakan hukuman maksimum bagi majikan yang gagal menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi PRT dengan didenda sebesar 10.000 dollar Singapura dan hukuman penjara 12 bulan.

Ribuan perempuan, kebanyakan dari desa-desa miskin di Indonesia, Filipina dan India, bekerja sebagai PRT di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com