Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Alfamart Beraksi Setelah Patroli Pergi

Kompas.com - 18/06/2012, 21:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan minimarket Alfamart di dua wilayah di Jakarta Timur, Senin (18/6/2012) dini hari, diduga telah dipersiapkan. Komplotan pelaku baru melancarkan aksinya seusai petugas kepolisian sektor setempat berpatroli di sekitar tempat kejadian.

Kepala Polsek Kramat Jati Komisaris Imran Gultom mengatakan, beberapa saat sebelum kejadian, sebenarnya ada dua orang anggota Polsek Kramat Jati berada di lokasi untuk melakukan patroli. Pelaku baru melancarkan aksinya beberapa saat setelah anggota meninggalkan minimarket.

"Anggota kita sebenarnya berpatroli di situ, tapi beberapa saat setelah anggota pergi, baru mereka beraksi," ujarnya kepada wartawan di kantornya sesaat setelah kejadian.

Alfamart tersebut berada di lokasi ramai karena dekat pertigaan mengarah ke Cililitan dan Kalibata, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Dalam peristiwa itu, uang senilai Rp 20 juta di dalam brankas raib digasak pelaku yang berjumlah lima orang.

Hal serupa terjadi di Alfamart, Jalan Wijaya Kusuma, Duren Sawit, Jakarta Timur selang satu jam kemudian. Perwira Unit Reserse Kriminal Polsek Duren Sawit Iptu Suwardi mengungkapkan, pelaku yang berjumlah tiga orang telah melakukan pengintaian terhadap minimarket 24 jam tersebut.

"Ada dua orang patroli di minimarket itu sebenarnya. Terus ada peristiwa di tempat tak jauh dari situ. Pas petugasnya pergi, langsung pelaku beraksi. Mungkin sudah diintai sebelumnya itu," ujarnya.

Dalam aksinya, pelaku menggunakan modus yang hampir serupa. Pelaku membawa senjata dan mengancam dan melumpuhkan karyawan toko dengan mengikat kaki dan tangan. Setelah melumpuhkan karyawan toko, pelaku pun meminta agar brankas dibuka dan menjarah isi brankas. Uang hasil penjualan selama tiga hari sebesar Rp 65 juta pun dijarah oleh pelaku.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Dian Perri secara terpisah mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan fakta-fakta dari saksi. Namun, dugaan awal, komplotan pelaku saling kenal.

"Bisa jadi mereka satu komplotan, ya. Indikasinya dari waktu kejadian sama, semua korbannya diikat, senjata tajamnya golok. Semuanya tengah diselidiki," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com