Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Pemerintah yang Boleh Jual Ganja

Kompas.com - 21/06/2012, 11:47 WIB

MONTEVIDEO, KOMPAS.com — Uruguay akan menjadi negara pertama yang menjual ganja langsung kepada penduduknya jika Kongres menyetujui rancangan undang-undang tentang hal itu.

Berdasarkan rancangan itu, hanya pemerintah yang diizinkan menjual ganja dan penduduk dewasa yang terdaftar dalam data pemerintah yang boleh membelinya. Dengan cara itu, pihak berwenang bisa mencatat pembelian oleh warganya.

Menteri Pertahanan Eloeuterio Fernandez Huidobro mengatakan di Montevideo, langkah itu bertujuan untuk menurunkan angka kejahatan dengan cara mengurangi keuntungan para pengedar narkotika dan mengalihkan pengguna dari obat-obatan yang lebih keras.

Fernandez mengatakan, RUU tersebut segera dikirimkan ke Kongres, tetapi pihaknya belum memastikan kapan.

"Kami cenderung pada (kebijakan) kendali yang lebih ketat dari pemerintah soal distribusi dan produksi ganja," jelas Fernandez.

"Ini pertarungan dari dua arah: melawan konsumsi dan peredaran narkoba. Kami berpendapat pelarangan narkoba jenis tertentu justru menciptakan lebih banyak masalah di masyarakat daripada narkoba itu sendiri," paparnya.

Surat kabar-surat kabar Uruguay melaporkan, uang dari pajak ganja yang dijual pemerintah akan digunakan untuk program rehabilitasi pencandu narkoba. Namun, pemerintah tidak mengungkap hal itu secara detail.

Uruguay tidak melarang penggunaan ganja, sementara kepemilikan narkoba untuk keperluan pribadi tidak pernah dipidanakan.

Rakyat Uruguay meragukan keberhasilan langkah pemerintah itu. "Orang yang bisa mengonsumsi (ganja) tidak akan membelinya dari pemerintah. Akan ada ketidakpercayaan bila membeli (mariyuana) dari tempat di mana kita harus mendaftar dan kita bisa dicap dengan label tertentu," kata Natalia Pereira (28), yang mengaku sesekali mengisap rokok mariyuana.

Rencana pemerintah itu juga menimbulkan debat di jejaring sosial. Ada yang menertawakannya, tetapi ada pula yang mengkhawatirkan dampaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com