JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan usianya yang ke-485, Kota Jakarta masih belum lepas dari masalah kemacetan yang membuat stres penduduknya.
Demikian diungkapkan salah satu calon wakil gubernur DKI Jakarta, Didik J Rachbini, saat ditemui di Universitas Paramadina, Jumat (22/6/2012). "Selamat ulang tahun Jakarta. Jakarta sekarang ini termasuk tujuh kota yang paling dibenci turis. Jakarta juga bikin rakyat Jakarta stres karena kemacetan," kata Didik.
Menurut Didik, rakyat Jakarta harus kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di Jakarta. Jakarta harus berubah. Ia berharap pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menyelesaikan masalah transportasi, keamanan, kekumuhan, kemiskinan, dan banjir.
Didik mengatakan, saat ini hanya dua kota di dunia yang masih mengalami kemacetan, yakni Jakarta dan Bombay di India. Kota lainnya bisa mengatasi kemacetan. "Di Jakarta, pengguna bus turun dari 40 persen jadi 27 persen, malah jumlah kendaraan pribadi yang naik," katanya.
Didik menuturkan, permasalahan di Jakarta terjadi karena wali kota administratif dan gubernurnya tidak beres. Dia menegaskan, proyek Kanal Banjir Timur (KBT), yang diklaim telah membebaskan 2,7 juta warga dari ancaman banjir, bukan proyek gubernur sekarang, melainkan proyek pemerintahan pusat. "Bisa enggak? Bisa!" jawabnya meyakinkan bahwa Jakarta bisa berubah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.